Mohon tunggu...
Arif Rahman
Arif Rahman Mohon Tunggu... Freelancer

Menyukai hal-hal sederhana, suka ngopi, membaca dan sesekali meluangkan waktu untuk menulis. Kunjungi juga blog pribadi saya (www.arsitekmenulis.com) dan (http://ngeblog-yuk-di.blogspot.com)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sensasi Menyeruput Secangkir Kopi di Atas Kapal

3 Juni 2015   15:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:22 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Kopi adalah salah satu minuman favorit yang sering di konsumsi oleh penduduk dunia, termasuk Indonesia. Bahkan bagi penikmat kopi, akan terasa kurang jika tidak menikmati secangkir kopi setiap harinya. Lebih-lebih lagi menjelang pagi hari, di mana bagi mereka sudah di anggap sebagai suatu keharusan alias fardhu ain. Seakan sudah menjadi sebuah tradisi atau ritual yang tak boleh di tinggalkan.

 Itu pun baru sebagian contoh kecil saja dari berbagai keunikan yang di miliki oleh pecinta kopi. Konon katanya, untuk pecinta jenis kopi tertentu, asal kopi yang di inginkan bisa diseruput, gak sempat makan pun tak jadi masalah. Rasanya sedikit terdengar aneh, tapi mungkin begitulah kenyataan akan daya tarik kopi bagi penikmatnya. Ketika berbicara tentang secangkir kopi, maka sudah bisa dipastikan bahwa setiap orang memiliki cerita tersendiri mengenai partikel pekat ini. Bahkan tak jarang dari sensasi menyeruput kopi ikut pula hadir pengalaman yang tak terlupakan, entah mengenai rasa kopi yang disajikan atau mungkin tempat di mana sedang menikmatinya. Jujur, sejak kecil aku sudah mengenal kopi karena daerah di mana saya lahir merupakan penghasil kopi walaupun masih dalam skala kecil-kecilan. Tapi menikmati secangkir kopi baru saya rasakan ketika menginjakkan kaki di bangku kuliah. Itu pun berawal dari sering ngumpul sesama anak teknik, khususnya arsitektur. Awalnya masih kuat terhadap godaan setiap kali di tawari oleh senior maupun teman-teman se-angkatan. Akan tetapi, lama kelamaan akhirnya luluh juga ketika aku mulai mengerjakan tugas kuliah (masih manual), di mana mau gak mau kadang harus begadang semalam suntuk bahkan pernah sampai dua hari dua malam tidak tidur. Sejak saat itulah saya mulai mengenal nikmatnya partikel pekat. Seiring berjalannya waktu, saya pun mulai menjadi pecinta kopi. Walaupun saya bukanlah penikmat sejati, bukan berarti tidak memiliki pengalaman sekaligus cerita tersendiri saat menyeruput minuman yang satu ini. Sampai hari ini pengalaman tersebut masih saja mengendap di ingatan saya, layaknya ampas kopi yang dengan setia mengendap di dasar cangkir. Bagi saya, pengalaman ini bisa dibilang lain dari yang lain dan hanya terjadi sekali dalam setahun, yakni ketika musim mudik tiba. Itu pun jika saya jadi ikut mudik ketika bulan Ramadhan tiba. Tempatnya pun bukan sembarang tempat karena bukan di cafe, restoran, warung kopi, villa, resort, gerai di mall maupun hotel berbintang. Lalu... tempatnya di mana donk! Tenang... tempatnya masih di bumi kok dan bagi yang udah pernah pasti sudah paham dengan tempat yang aku maksud. Tempat ngopi ini terbilang unik dan bisa mengantarkan kita ke daerah lain. Jika anda ngopi di tempat ini, anda akan di suguhkan pemandangan yang menarik plus sensasi yang berbeda dengan tempat biasa anda menyeruput kopi. Emang bisa mendapatkan keduanya sekaligus! Tentu saja bisa, apa sih yang gak mungkin di dunia ini? Tempat yang aku maksud tak lain adalah di atas kapal. Karena aku anak rantau dari negeri seberang, biasanya aku menikmati sensasi menyeruput kopi di atas Kapal PELNI. Itu pun jika aku jadi mudik setiap kali bulan suci ramadhan tiba. Terakhir, aku merasakan sensasi ini saat ramadhan tahun 2011. Jika di hitung-hitung udah lama juga yah, hehehe.... Oh iya, saat menyeruput kopi di atas kapal (seperti PELNI), anda akan dimanjakan dengan view yang berbeda-beda. Mulai dari pemandangan kota plus kerlap kerlip lampu (jika berangkat malam hari), pemandangan lautan lepas, kadang juga lautan lepas dengan beberapa pulau, pegunungan, menyaksikan mentari matahari terbit dan terbenam, serta indahnya cahaya bulan (termasuk purnama) ketika malam tiba. Bahkan anda bebas memilih waktu ngopi, mau waktu dini hari (shubuh), pagi, siang, sore, malam, maupun tengah malam. So... Kurang lebih seperti itulah pengalaman yang aku alami saat menyeruput secangkir kopi di atas kapal. Sungguh menawarkan sensasi yang berbeda dan unik. Namun masih ada satu tempat lagi yang sampai saat ini aku impikan dan berharap bisa melakukan hal yang sama. Walaupun udah beberapa kali aku merasakan tempat ini, namun belum sempat mencoba apa yang aku impikan. Tempat yang aku maksud tak lain dan tak bukan adalah menyeruput secangkir kopi di udara (pesawat). Makassar, 3 Juni 2015

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun