Bisa jadi tekanan sistem pendidikan yang serba administratif dan hasil akhir memicu stres. Guru dan kepala sekolah sering kali dipaksa mendidik karakter, tanpa diberikan ruang dan pelatihan emosional yang memadai.
Mereka dituntut tegas, tapi juga dilarang keras bersikap keras.
Akhirnya, banyak yang terseret dalam dilema antara menegakkan aturan dan menjaga batas kemanusiaan.
Anak yang Melanggar, Dewasa yang Lalai
Namun kritik juga perlu diarahkan ke arah lain: di mana peran orang tua?
Fenomena siswa merokok bukan hanya soal disiplin sekolah, tapi juga hasil dari pola asuh di rumah dan lingkungan sosial yang permisif.
Jika rumah tidak menjadi benteng nilai, maka sekolah akan selalu menjadi "medan perang moral" yang melelahkan.
Tamparan fisik memang salah, tapi pembiaran moral juga bentuk kekerasan --- hanya saja lebih halus dan panjang efeknya.
Menanamkan Disiplin Tanpa Kekerasan
Kita butuh paradigma baru: disiplin tanpa kekerasan.
Sekolah semestinya menjadi tempat belajar bukan hanya bagi siswa, tapi juga bagi guru --- tentang bagaimana mengelola emosi, memberi hukuman yang mendidik, dan menanamkan tanggung jawab tanpa merendahkan martabat anak.