"Santun adalah bahasa yang dapat didengar oleh tuli dan dilihat oleh buta."
Kesantunan bukan kelemahan, tetapi kekuatan yang membuat pesan kita lebih didengar.
Pendidikan yang Menumbuhkan Keduanya
Mendidik anak muda agar berani sekaligus santun bukanlah tugas ringan. Perlu kerja sama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Keluarga: anak belajar dari teladan orang tua. Jika orang tua berani jujur namun tetap beradab, anak pun akan meniru.
Sekolah dan Pesantren: harus menjadi ruang latihan diskusi, debat sehat, dan kepemimpinan. Anak muda perlu dilatih menyampaikan gagasan dengan logika sekaligus etika.
Masyarakat: harus mau menghargai keberanian yang santun, bukan malah membungkamnya, atau justru memberi panggung pada keberanian yang kasar.
Seperti kata Ki Hajar Dewantara:
"Ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani."
("Di depan memberi teladan, di tengah memberi semangat, di belakang memberi dorongan.")
Keteladanan Nyata