Mohon tunggu...
Arbit Manika
Arbit Manika Mohon Tunggu... Administrasi - Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Aktivis Desa dan Pro Demokrasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Politik Adu Domba di Tengah Pandemi Covid 19

9 Juni 2020   16:44 Diperbarui: 9 Juni 2020   18:30 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Photo : Galeri Arbit Manika

Beberapa hari yang lalu kita  memperingati salah satu hari yang paling bersejarah, yaitu hari dimana para "founding father" berhasil merumuskan sebuah gagasan besar menjadi dasar dan falsafah berbangsa dan bernegara, yaitu Pancasila.

Spirit Sila Persatuan Indonesia di tengah pandemi Virus Covid 19 yang sedang melanda dunia, menjadi sesuatu yang di impikan oleh semua rakyat Indonesia, agar bangsa ini dapat keluar dari bencana kemanusiaan, yang sedang memporak porandakan prekonomian setiap Negara dan telah menelan  korban ratusan ribu jiwa.   

Mencermati situasi politik saat ini, terasa miris melihat sikap dan prilaku sebagian elit politik dan beberapa tokoh intlektual, yang terbaca memanfaatkan situasi untuk menyudutkan bahkan merongrong pemerintah yang sedang bekerja keras agar bangsa ini keluar dari ancaman virus mematikan ini.

Beberapa kebijakan pemerintah untuk menghadapi covid 19, seperti pemilihan Opsi apa Lockdown atau pembatasan social atau physical distancing, namun beberapa elit  beropini se akan mendesak pemerintah untuk memilih Lockdown, pada hal resikonya sangat besar bagi perekonomian dan keamanan negara, sehingga terkesan keinginan elit ini, memiliki agenda terselubung, untuk menjatuhkan pemerintahan.

Ketika Presiden Jokowi Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (PERPU) NO 1/2020, tentang  Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas system Keuangan untuk Penanganan Pandemi Covid 19. Kebijakan ini kemudian mendapat nyinyiran, bahkan beberapa pihak sibuk mencari celah hukum dan beropini bahwa kebijakan itu melanggar konstitusi.

Barisan sakit hati ini, makin menjadi jadi saat nilai mata uang Rupiah menembus angka 16.000 Rupiah per dollar Amerika pada bulan maret 2020,  pada hal semua negara mengalami guncangan ekonomi akibat pandemic covid 19. Namun berkat kerja keras Tim Ekonomi Indonesia, Rupiah kembali menguat dan tembus di bawah Rp 14.000 per Dollar Amerika di akhir bulan Mei 2020.

Data media Liputan6,com, merilis bahwa Indonesia menjadi Negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di tengah pandemic Covid 19, pada triwulan 1 tahun 2020, dengan pertumbuhan ekonomi 2,98,  sementara Negara lain seperti Singapura --2,3, China -6,8, Amerika 0,3, Eropa -3,3, Korea Selatan 1,3.

Berkat Kerja Keras dan  dukungan masyarakat, pemerintah tidak hanya sukses menjaga stabilitas ekonomi, tapi sukses menekan penyebaran virus, sehingga terjadi pelambatan dan penurunan pada bulan mei dan awal Juni 2020, dan yang menggembirakan adalah tingkat kesembuhan semakin besar. data Tim Gugus Tugas Covid 19 7/6/2020 total pasien sembuh 10.904. sementara pasien meninggal 1.883 jiwa dari total kasus positif 32,033.

Pihak oposisi dan barisan sakita hati lainnya, tidak mengenal putus asa, setelah gagal memanfaatkan issu Covid 19 sebagai pintu masuk untuk mengadu domba sesama anak bangsa, kini issu PKI kembali di jadikan kayu bakar untuk memantik kemarahan Rakyat, besok entah issu apalagi, yang pasti gerakan mereka sebagian telah terbaca, dan rakyat mulai pintar.

Penulis

Harbit Manika 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun