Mohon tunggu...
Arako
Arako Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Best in citizen journalism K-Award 2019 • Pekerja Teks Komersial • Pawang kucing profesional di kucingdomestik.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Memangnya Saya Tahu Kalau Kamu Lagi Push Rank?

30 Oktober 2019   11:21 Diperbarui: 30 Oktober 2019   15:14 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: 123rf

Saya bukan gamer. Tapi saya tidak akan pernah melarang siapapun main game. Mau pacar, saudara, sahabat dekat, atau teman biasa pun tidak pernah saya recokin. Apalagi sampai berkomentar nyindir-nyindir macam "Game teroooooossss" atau ngancam-ngancam model "Kamu pilih game atau akuuuuhhh?"

Tidak. Saya bukan tipe orang seperti itu. Saya merasa tidak pernah berhak melarang atau membatasi siapapun untuk main game. Sekelas Zuma dan Onet sudah cukup kok untuk bikin saya mengerti kalau main game memang seasyik itu. 

Hanya saja, saya beberapa kali dibikin "terluka" oleh perlakuan teman-teman saya yang gamer. Well, nggak semua sih. Tapi berhubung hal ini terjadi bukan cuma sekali dua kali, saya merasa perlu menuliskan ini. Berharap biar bisa sama-sama enak ke depannya.

Jadi ceritanya, saya ini sudah berkali-kali dimarahi teman karena dianggap mengganggu mereka main sekaligus dicap sebagai biang kekalahan mereka untuk sesuatu yang tidak sengaja saya lakukan.

Paling banyak ya karena saya tiba-tiba nge-chat ketika mereka lagi asyik-asyiknya bermain, sehingga notifikasi dari saya bikin mereka terganggu atau malah bikin kalah. (Jujur, kalau menelepon sih tidak. Saya selalu konfirmasi dulu setiap kali mau menelepon orang).

Masalahnya, ketika saya nge-chat orang itu kan posisinya tidak tahu kalau posisi mereka lagi main atau tidak. Lagipula, saya sepertinya bukan tipe orang yang kalau chat harus-kudu banget dibalas GPL (ga pake lama) detik itu juga. Saya sudah sampai di titik sangat maklum kalau orang menunda atau bahkan tidak membalas chat saya sama sekali.

Terus kenapa saya harus dimarahin sampai segitunya sih? Pernah loh sampai ada yang melontarkan kata-kata kasar. Yang terbaru terjadi beberapa hari kemarin, saya sampai diblokir oleh sebab yang sama: mendadak nge-chat saat dia lagi nge-game.

Iya sih, saya mengerti mereka lagi emosi saja. Dalam kondisi normal, mereka tidak akan mengasari saya sampai seperti itu. Tapi apa ya ... Saya tuh sampai nelangsa dan nge-down sendiri gitu. Yah, mungkin juga karena saya aja yang sensitif dan baperan. Tapi tetap saja, terlepas dari apapun yang saya lakukan (mengganggu mereka, bikin kalah, dll), saya merasa tidak dalam posisi pantas dimaki-maki.

***

Kelakuan barbar gamer yang model ini kadang kelihatan banget kalau sudah di warnet atau game centre. Bukan lagi mengumpat, gebrak-gebrak meja sampai banting-banting apa yang di depan mata kaya yang sudah jadi hal biasa banget.

Meskipun nggak membenarkan, tapi saya ga akan berkomentar apa-apa juga sih kalau soal yang kaya gitu. Namanya juga kumpulan manusia yang asyik dengan dunianya sendiri (walau tetap harus waspada juga kalau udah sampai banting-banting HP atau pecahin monitor).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun