Melalui langkah-langkah seperti mengurangi kesenjangan pendidikan dan ekonomi, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, membangun budaya meritokrasi yang sehat dan berkelanjutan, dan mempromosikan keberagaman dan inklusi, kita dapat membantu menciptakan sistem meritokrasi yang lebih adil dan inklusif.
Dalam jangka panjang, sistem meritokrasi yang lebih adil dan inklusif ini akan menciptakan kesempatan yang sama bagi semua individu dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kemajuan sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, upaya untuk memperbaiki sistem meritokrasi harus terus dilakukan dengan kolaborasi dan kerja keras dari semua pihak yang terlibat.
Referensi :Â
Arrow, K., Bowles, S., & Durlauf, S. (2000). Meritocracy and Economic Inequality. Princeton University Press.
Banaji, M. R., & Greenwald, A. G. (2013). Blindspot: Hidden Biases of Good People. Delacorte Press.
Barr, M. D., & Skrbis, Z. (2008). Constructing Singapore: Elitism, Ethnicity, and the Nation-Building Project. Nordic Institute of Asian Studies Press.
Benkler, Y. (2006). The Wealth of Networks: How Social Production Transforms Markets and Freedom. Yale University Press.
Bock, L. (2015). Work Rules!: Insights from Inside Google That Will Transform How You Live and Lead. Twelve.
Brynjolfsson, E., & McAfee, A. (2014). The Second Machine Age: Work, Progress, and Prosperity in a Time of Brilliant Technologies. W. W. Norton & Company.
Dworkin, R. (2002). Sovereign Virtue: The Theory and Practice of Equality. Harvard University Press.
Friedman, M., & Friedman, R. (1980). Free to Choose: A Personal Statement. Harcourt.