Mohon tunggu...
Arai Amelya
Arai Amelya Mohon Tunggu... heyarai.com

Mantan penyiar radio, jurnalis, editor dan writer situs entertainment. Sekarang sebagai scriptwriter dan traveler blogger. Penyuka solo traveling, kucing dan nasi goreng.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Belajar Cari Jodoh yang Tepat Ala Nadiem Makarim

30 Juni 2025   08:47 Diperbarui: 30 Juni 2025   08:47 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan kampanye GOJEK (Sumber: Dokumentasi resmi GOJEK Indonesia)

Bukan cuma sekadar berjalan, GOJEK pun berlari sebagai perusahaan rintisan kebanggaan Indonesia. Dalam waktu beberapa tahun sejak dibangun, GOJEK menjelma dari sekadar layanan telepon penyedia transportasi kendaraan bermotor roda dua, menjadi super app dengan berbagai fitur transportasi, logistik, pesan antar makanan, pembayaran digital, hingga layanan keuangan.

Sembilan tahun sejak didirikan Nadiem, GOJEK resmi menjadi decacorn pertama milik Indonesia pada 2019. Sebuah bukti bagaimana mitra yang tepat bisa membuat bisnis makin berkembang fantastis.

Menjadi Solopreneur atau Mencari Mitra, Bisnis Memang Butuh Dipahami

Kegiatan kampanye GOJEK (Sumber: Dokumentasi resmi GOJEK Indonesia)
Kegiatan kampanye GOJEK (Sumber: Dokumentasi resmi GOJEK Indonesia)

Bisnis tak ubahnya seorang manusia yang mencari pasangan. Butuh perasaan dan rasa suka mendalam agar usaha yang dijalankan bisa berbuah kesuksesan. Jika bisnis dijalankan platonis, tentu akan relatif tanpa perdebatan tapi jelas melelahkan. Namun saat menemukan pasangan tepat yang memahami visi besar bersama, bisnis mampu menciptakan rumah yang menyenangkan. Hanya saja menemukan'belahan hati' dalam berbisnis bukan perkara ketertarikan pandangan pertama saja. Kalian akan belajar juga patah hati, sampai akhirnya menemukan yang memang belahan hati

***

Perjalanan GOJEK adalah bukti bahwa kemitraan bisnis yang tepat bisa menjadi akselerator utama. Ada banyak cerita bisnis-bisnis kecil yang stagnan karena keputusan dan beban ditanggung seorang diri, padahal saat visi dan tanggung jawab itu dibagi, maka peluang sebuah usaha untuk tumbuh jadi lebih besar bukanlah mustahil.

Ambil saja contoh bagaimana Nadiem, Kevin dan Andre, tiga orang dibalik kesuksesan GOJEK, mampu membagi peran dan keahlian masing-masing saat menjalankan bisnis mereka. Dampaknya pun positif, ada lebih banyak modal dan jaringan muncul termasuk akses ke investasi-investasi raksasa.

Kendati begitu bagi kalian yang tengah berbisnis, ada kalanya juga harus memahami bahwa tidak semua kemitraan bisa berbuah manis. Bahkan ada beberapa bisnis yang tak wajib punya mitra sedari awal, kecuali usaha yang kalian jalankan sudah mengalami beberapa hal ini:

  • Merasa kewalahan dalam mengurus seluruh aspek bisnis mulai dari produksi, keuangan, hingga pemasaran
  • Ingin melakukan ekspansi bisnis tapi terhalang modal dan strategi
  • Punya ide besar tetapi minim dalam hal eksekusi
  • Bisnis diam di tempat sehingga butuh sudut pandang baru dari pihak lain

Jika berbagai hal itu sudah kalian alami, maka membuka diri untuk mencari mitra bisnis adalah hal tepat. Hanya saja mencari partner dalam usaha yang kita bangun bukanlah semata karena punya banyak uang atau pintar semata. Ada hal yang jauh lebih penting yakni kecocokan visi dan nilai. Pastikan juga calon mitra bisa saling mengisi kekurangan, baru kemudian ajak untuk membuat perjanjian kerjasama resmi, senantiasa melakukan komunikasi terbuka dan ada baiknya diuji terlebih dulu lewat proyek kecil.

Lantas kalau begitu, apakah menjadi solopreneur adalah sebuah kesalahan?

Tentu tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun