Mohon tunggu...
arafahnur azzuhruf
arafahnur azzuhruf Mohon Tunggu... Pelajar

Saya pelajar yang canti dan kepoan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Laporan Hasil Obeservasi Upacara Adat Panggih

27 Agustus 2025   14:03 Diperbarui: 27 Agustus 2025   14:03 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input Keterangan & Sumber Gambar (Contoh: Foto Langit Malam (Sumber: Freepik/Kredit Foto)

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Pengamatan :

       Pernikahan adat Jawa adalah salah satu warisan budaya yang kaya akan simbol dan makna. Salah satunya adalah upacara Panggih, yang menyatukan kedua mempelai dalam janji suci.

1.2 Tujuan Pengamatan :

        Untuk memahami dan mendokumentasikan tahapan - tahapan upacara Panggih serta makna simbolis yang terkandung di dalamnya, sekaligus memuat doa dan harapan untuk rumah tangga yang harmonis 

1.3 Objet Observasi : 

Nama upacara : Upacara Adat Panggih

Daerah Asal : Jawa Tengah

Waktu pelaksanaan : Dilaksanakan setelah akad nikah.

Peserta/pelaku : Kedua mempelai, orang tua, sesepuh.


2. Deskripsi Umum

     Upacara adat panggih adalah salah satu bagian terpenting dalam pernikahan adat Jawa. Rangkaian upacara ini dilakukan setelah akad nikah dan menjadi simbol pertemuan pertama antara mempelai pria dan wanita sebagai suami istri. Upacara ini terdiri dari beberapa tahapan yang memiliki makna mendalam, mulai dari pelemparan daun sirih hingga sungkem kepada orang tua, yang semuanya bertujuan mendoakan kebahagiaan pengantin, kesetiaan, dan keberkahan dalam rumah tangga baru.


3. Deskripsi Bagian 

1. Penyerahan Sanggan 

      Keluarga mempelai pria menyerahkan Sanggan kepada Ibunda mempelai wanita. Melambangkan perrmohonan izin agar upacara adat dilanjutkan.

2. Liru Kembar Mayang 

     Sepasang Kembar Mayang dari masing - masing mempelai ditukar. Melambangkan kedua mempelai telah menjadi satu .

3. Balangan Gantal

     Mempelai pria dan wanita saling melempar Gantal. Melambangkan ikatan cinta suci dan tidak ada orang lain di hati mereka.

4. Wijih Dadi

     Mempelai pria menginjak telur hingga pecah. Melambangkan permohonan kepada tuhan agar diberikan keturunan yang baik.

5. Membasuh kaki suami

     Mempelai wanita membasuh kaki suami. Melambangkan wujud bakti kesetiaan seorang istri kepada suami.

6. Sinduran 

      Kedua mempelai berjalan diapit oleh orang tua mereка menuju pelaminan. Sebagai bentuk restu kepada kedua mempelai.

7. Nyuwun pangku 

     kedua mempelai duduk di pangkuan Ayahanda mempelai wanita. Melambangkan simbol kasih sayang yang setara dari orang-tua kepada keduanya.

8. Tandur

      Ayahanda mendudukkan kedua mempelai di singgasana pelaminan. Melambangkan harapan agar mereka menjadi manusia yang bermanfaat dan mantap dalam berumah tangga.

9. Rujak Degan 

     Mempelai wanita dan orang tuanya mencicipi rujak degan. Melambangkan kebahagiaan dalam kehidupan.

10. Kacar Kucur 

       Mempelai pria menyerahkan hasil kerja kerasnya kepada mempelai wanita. Tanggung jawab suami sebagai kepala keluarga dan tugas istri dalam mengelola keuangan.

11. Dhahar Kembul 

      Kedua mempelai saling menyuapkan makanan. Simbol kebersamaan dalam menghadapi segala rintangan.

12. Ngabekten / Sungkem

       Kedua mempelai sungkem kepada kedua orang tua dan sesepuh. Permintaan restu dan bimbingan dalam menjalankan rumah tangga. 


4. Kesimpulan 

      Upacara adat panggih adalah serangkaian upacara pernikahan Jawa yang kaya akan nilai filosofis, setiap tahapan, dari balangan gantal sampai ngabektan, memiliki makna simbolis yang mendalam tentang kesetiaan, tanggung jawab, dan restu dari orang tua, yang menjadi bekal penting bagi kedua mempelai dalam membangun rumah tangga yang harmonis.


5. Penutup Reflektif

    Tradisi adat panggih ini masih sangat kurang relevan di zaman sekarang. Di tengah modernisasi, tradisi ini mengingatkan kita akan pentingnya upacara ini, tidak hanya rekedar ritual, tetapi juga pondasi spiritual dan moral yang kuat. Tradisi ini bisa dijadikan cerminan nilai dalam rumah tangga modern, dimana pasangan harus beekomitmen dalam cinta dan kepedulian terhadap satu sama lain dan keluarga besar.

Keterangan : Laporan ini ditulis berdasarkan video upacara Panggih pada channel YouTube (https://youtu.be/We0nKw1qT3g?si=LQV9ZHQvUJGO-6uY) Senin, 11 Augustus 2025

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun