Mohon tunggu...
Ajeng Arainikasih
Ajeng Arainikasih Mohon Tunggu... Sejarawan - Scholar | Museum Expert | World Traveller

Blogger - Writer - Podcaster www.museumtravelogue.com www.ajengarainikasih.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Emosi Gado-gado di Auschwitz Memorial Museum, Polandia

12 April 2020   11:52 Diperbarui: 12 April 2020   17:18 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komplek Auschwitz Memorial Museum | Dokumentasi pribadi

Akhirnya, setelah melewati pemeriksaan ketat layaknya di bandara, kami berhasil masuk! Anehnya kami tidak diminta membeli tiket. Gratis! Namun kami juga tidak mendapatkan apapun, baik booklet museum, audio guide atau hanya sekadar selembar denah museum.

Komplek Auschwitz cukup luas dan terdiri dari banyak bangunan. Tanpa denah museum, pemandu ataupun wifi, kami seperti dua anak tersesat! Tidak tahu harus ke mana dan memulai dari mana...

Auschwitz Memorial Museum

Pintu gerbang Auschwitz Memorial Museum | Dokumentasi pribadi
Pintu gerbang Auschwitz Memorial Museum | Dokumentasi pribadi
Memasuki gerbang Auschwitz yang bertuliskan “Arbeit macht frei” yang berarti “work sets you free” rasanya seperti masuk ke setting film-film tentang Holocaust. Masalahnya, this is real! Bukan properti shooting film!

Selewat pintu gerbang, kami betul-betul tidak tahu harus memulai dari mana. Kamp Konsentrasi Auschwitz terdiri atas 28 bangunan bata (blok). Awalnya, komplek ini adalah markas tentara Polandia yang dijadikan kamp konsentrasi NAZI sejak tahun 1940. Kini, beberapa bangunannya dijadikan ruang pamer museum.

Setiap bangunan ternyata memiliki tema pameran yang berbeda-beda. Pertama-tama, kami memasuki bangunan (blok) yang ternyata menceritakan mengenai kehidupan tawanan di Auschwitz. Dahulu, satu bangunan bata bertingkat 2 tersebut bisa dihuni oleh 1.200 tawanan! 


Awalnya mereka tidur di lantai, hanya beralaskan matras yang diisi jerami. Pada perkembangan selanjutnya, setiap kamar dilengkapi tempat tidur bertingkat. Diperlihatkan pula seragam garis-garis yang dipakai oleh para tawanan di kamp.

Tawanan juga harus berbagi toilet! Seperti apa bentuknya? Ugh, jauh dari manusiawi deh pokoknya!

Bagaimana dengan makanan? Tawanan diberikan 3x porsi makan. Namun, sarapan hanya berupa teh atau kopi tawar, makan siang berupa sup, dan makan malam berupa sepotong roti dengan potongan kecil sosis/keju/mentega. Pantas banyak tawanan yang mati kelaparan!

Lalu, kami memasuki bangunan yang berisi mengenai ”data” berupa foto dan arsip. Di bangunan ini diceritakan siapa saja yang pernah ditawan di Auschwitz selama periode 1940-1945. Mereka adalah etnis Yahudi dari berbagai negara, tawanan politik dari Polandia dan Uni Soviet, serta kaum Gipsy.

Total ada sekitar 1.1 juta orang yang pernah ditawan di Auschwitz. Untuk mengenang para tawanan, nama-nama mereka dituliskan di “buku“ yang sangat tebal: The Book of Names. Bukunya di display secara horizontal sehingga memudahkan pengunjung untuk membuka halaman-halamannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun