Mohon tunggu...
Ahmad Rouf
Ahmad Rouf Mohon Tunggu... Human Resources - Pengembang milepedia; ensiklopedia milenial

Pemilik MANTRA MILENIAL, pengembang milepedia; ensiklopedia milenial

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Indonesia Memimpin", Proposal Visi Indonesia Emas

20 Agustus 2019   12:44 Diperbarui: 20 Agustus 2019   13:08 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pekerjaan rumah yang besar menuju Indonesia emas. Perlu langkah strategis; pemikiran strategis; pemikiran sistematis dan perlu metodologi. Pekerjaan penting dan prioritas adalah "mengolah" bonus demografi, sumber daya manusia.

Bonus demografi yang ada, puncaknya berkisar tahun 2025-2030 bisa menjadi musibah ataupun anugerah. Bergantung langkah-langkah yang dilakukan. Sampai hari ini rasanya belum ada narasi besar tentang hal tersebut.

Di negara kaya saat rasio ketergantungan rendah penduduk usia muda dijadikan penggerak pertumbuhan. Usia muda (produktif) dipompa produktivitas kerjanya, konsumsi dan tabungan yang dimilikinya.

Pembangunan sumber daya manusia tak bisa dielakkan. Pun arah pembangunannya terkondisikan dengan cita-cita Indonesia emas, Indonesia Memimpin. Sumber daya manusia Indonesia, perlu disiapkan berkarakter pemimpin.

Selain persoalan pengelolaan bonus demografi. Era abad 21, penulis berpendapat terdapat 6 variabel yang mempengaruhi tatanah kehidupan, yaitu a) koneksi ekonomi; b) komunikasi elektronik; c) pembangunan yang tidak berkelanjutan;  d) teknologi; e) munculnya kekuatan kekuasaan baru yang seimbang; dan f) Hubungan manusia dengan Alam.

Satu contoh dari 6 variabel diatas, Penulis sebut sebagai celah Indonesia berkontribusi untuk dunia. Misal, variabel munculnya kekuatan kekuasaan baru; Kekuatan kekuasaan baru tersebut, yakni Cina, Rusia, Jerman. Seperti yang sudah diketahui Amerika "juara" bertahan negara digdaya, artinya ada 4 Negara dengan kekuatan kekuasaan yang seimbang. 4 (empat) kekuatan kekuasaan ini bersaing ketat, diberbagai bidang.

Pertanyaannya, jika terjadi gesekan lalu terjadi perang --bagaimana nasib dunia yang kini ada 9 Negara memiliki nuklir. Lalu, lebih spesifik bagaimana nasib Indonesia? Karenanya, Indonesia banyak mengelola dana investasi dari Cina, dan lainnya.

Solusi riilnya adalah mempersiapkan diri menjadi 5 kekuatan besar dunia. Menjajarkan diri dengan 4 negara digaya lainnya: Cina, Rusia, Jerman, dan Amerika. Apakah Indonesia mampu? Sangat mampu. Bonus demografi salah satu amunisi. Syaratnya perlu disiapkan. Bangsa Indonesia perlu visi besar: Indonesia Memimpin.

Menjawab 6 variabel yang mempengaruhi tatanan kehidupan. Bangsa Indonesia perlu visi besar yang mampu menggerakkan, yakni visi Indonesia Memimpin. Indonesia bisa menawarkan gagasan global selayaknya Bung Karno menawarkan gerakan nonblok. "Indonesia Memimpin" sebagai visi, konsep yang ditawarkan adalah rahmah. (rahmatan lil alamiin) *perlu elaborasi perihal konsep rahmah, dicatatn berikutnya akan dibahas lebih detail.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun