Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Membaca Fenomena Bacapres Rasa Capres di Pilpres 2024

31 Agustus 2023   13:44 Diperbarui: 1 September 2023   13:49 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Bacapres. (Sumber: KOMPAS/DIDIE SW)

JAKARTA, -Pemilu serempak Pilpres dan Pileg 2024 akan berlangsung pada 14 Februari 2024. Dan sesuai jadwal dari KPU, khusus pendaftaran para calon presiden dalam Pilpres 2024, berlangsung pada tanggal 19 Oktober -- 25 November 2023. 

Artinya kelak di tanggal tersebut kita, masyarakat Indonesia resmi menerima siapa calon pasangan Capres dan Cawapres definitif yang berkompetisi di Pilpres 2024. Di saat itu pula siapa pun Bacapres yang diusung oleh partai koalisi masing-masing memiliki status resmi sebagai Capres.

Dinamika politik yang dinamis meriah akhir-akhir ini menampilkan fenomena dimana para Bacapres yang belum definitif sebagai Capres itu, lebih banyak cenderung diposisikan atau memposisikan diri sedemikian rupa, sehingga seolah-olah mereka itu telah jadi Capres beneran.   

Padahal waktu pendaftaran Capres masih sekitar 2 bulan lagi. Dan tentu saja, masih terbuka peluang bahwa para Bacapres tersebut belum tentu kelak jadi Capres beneran, tergantung pada gerakan politik koalisi parpol masing-masing Bacapres mencalonkan mereka atau tidak jadi Capres. iya tidak? 

Artinya, kondisi ini masih cair, dan realitas politik bisa saja berubah tak terduga pada waktu tanggal pendaftaran Capres di KPU nanti. 

Ulasan pendek ini membincang tentang membaca fenomena Bacapres rasa Capres di Pilpres 2024. Pertanyaan mendasarnya adalah: apa yang mendorong fenomena Bacapres rasa Capres? 

Apakah sikap Bacapres ini wajar dalam konteks politik praktis? Apa untungnya memposisikan diri sebagai Bacapres rasa Capres? Apa risiko dari sikap politik ini?

Oiya hampir lupa, disklaimer dulu: tulisan ini adalah pandangan pribadi penulis, bukan mewakili kepentingan partai politik mana pun. Dan penulis bukan politisi, bukan anggota partai tertentu, tetapi sekadar rakyat jelata yang membaca fenomena pesta demokrasi Pilpres di tahun politik sekarang ini. 

Jadi clear ya para bapak-ibu, Budiman-budiwati yang terhormat Kompasiana? Mari kita kemon, menuju ulasan ini, setahap demi setahap. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Peran Penting Capres

Dalam dunia politik praktis, peran seorang Calon presiden (Capres) sangat penting karena ia adalah figur riil yang akan memimpin dan mengemban tanggung jawab besar terhadap jalannya pemerintahan negara kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun