Mohon tunggu...
D. Wibhyanto
D. Wibhyanto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Bidang Sastra, Sosial dan Budaya

Penulis Novel CLARA-Putri Seorang Mafia, dan SANDHYAKALANING BARUKLINTING - Tragedi Kisah Tersembunyi, Fiksi Sejarah (2023). Penghobi Traveling, Melukis dan Menulis Sastra, Seni, dan bidang Sosial Budaya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Pesan Moral: Perkawinan Bukan Mainan, Perceraian Bukan Pilihan

22 Mei 2023   09:46 Diperbarui: 22 Mei 2023   10:26 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
suber image Canva/designed by wibhyanto / dokpri 

Memaknai Pesan Moral: "Perkawinan Bukan Mainan, Perceraian Bukan Pilihan"

Ya, perkawinan bukanlah mainan. Perkawinan adalah sebuah institusi yang serius dan penting dalam kehidupan manusia. Ia melibatkan komitmen dan tanggung jawab jangka panjang antara dua individu yang memilih untuk hidup bersama dalam ikatan pernikahan.

Perkawinan melibatkan berbagai aspek, seperti hubungan emosional, sosial, ekonomi, dan legal antara pasangan suami-istri. Ini melibatkan adanya saling pengertian, komunikasi, kerja sama, dan kompromi di antara pasangan. Dalam perkawinan, pasangan saling berbagi kehidupan, impian, tujuan, dan tanggung jawab satu sama lain.

Perkawinan juga memiliki implikasi hukum yang signifikan, termasuk hak dan kewajiban hukum yang diakui oleh negara dan masyarakat. Dalam banyak yurisdiksi, perkawinan memiliki dampak pada hak waris, kewajiban finansial, serta hak dan tanggung jawab terkait anak-anak yang lahir dari perkawinan tersebut.

Karena itu, penting bagi individu yang memasuki perkawinan untuk memahami komitmen yang diwujudkan dalam pernikahan. Keputusan untuk menikah seharusnya didasarkan pada cinta, pengertian, dan kesiapan untuk menghadapi tantangan dan komitmen jangka panjang yang terlibat dalam menjalani kehidupan bersama.

Namun, setiap perkawinan memiliki dinamika dan tantangan sendiri. Penting bagi pasangan untuk terus berkomunikasi, saling mendukung, dan bekerja sama dalam menghadapi perubahan dan tantangan dalam perkawinan mereka.

Mengapa menikah, Apa tujuan orang menikah?

Tujuan orang menikah dapat bervariasi dari individu ke individu, tergantung pada nilai-nilai, keinginan, dan kebutuhan pribadi mereka. Beberapa tujuan umum yang sering dikaitkan dengan pernikahan antara lain:

Cinta dan Komitmen: Banyak orang menikah karena mereka saling mencintai dan ingin berkomitmen satu sama lain dalam ikatan pernikahan. Tujuan utama mereka adalah untuk membentuk hubungan yang intim, saling mendukung, dan berbagi kehidupan bersama sebagai pasangan hidup.

Keamanan Emosional dan Stabilitas: Pernikahan sering kali dianggap sebagai jalan untuk menciptakan keamanan emosional dan stabilitas dalam hidup. Pasangan yang menikah berbagi tanggung jawab, dukungan, dan kenyamanan, serta berusaha menciptakan lingkungan yang aman dan stabil untuk membangun keluarga dan masa depan bersama.

Keluarga dan Keturunan: Bagi beberapa orang, tujuan menikah adalah untuk membentuk keluarga dan memiliki anak. Pernikahan menjadi fondasi untuk membangun keluarga yang bahagia, memberikan kestabilan dan lingkungan yang baik untuk tumbuh dan berkembang bagi anak-anak.

Keuangan dan Tanggung Jawab: Pernikahan juga dapat membawa manfaat keuangan, seperti berbagi biaya hidup, memiliki akses ke asuransi atau tunjangan tertentu, dan membangun kekayaan bersama. Selain itu, menikah juga membawa tanggung jawab bersama dalam mengelola keuangan dan membangun masa depan keuangan yang lebih stabil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun