Di bawah bimbingan Dr. Muslikah, S.Pd., M.Pd., dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Semarang (BK Unnes), sekelompok mahasiswa melaksanakan kegiatan Bhakti Akademik sebagai wujud penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini bertujuan memperluas pengalaman mahasiswa dalam menerapkan teori konseling di lapangan sekaligus berkontribusi langsung dalam peningkatan kualitas layanan bimbingan di sekolah.
Kolaborasi ini terjalin bersama SMK Nusaputera 2 Semarang sebagai sekolah mitra. Pada 7 Oktober 2025, perwakilan mahasiswa BK Unnes melakukan kunjungan awal ke sekolah tersebut untuk melaksanakan wawancara dan observasi dengan guru BK. Fokus utama wawancara ini adalah menggali permasalahan yang dialami siswa dalam bidang belajar mulai dari cara mereka beradaptasi dengan kegiatan akademik, mengelola tugas, hingga mengembangkan tanggung jawab dan motivasi belajar.
Melalui dialog hangat bersama guru BK, mahasiswa memperoleh gambaran bahwa sebagian besar siswa masih menghadapi kesulitan dalam menunjukkan inisiatif belajar serta tanggung jawab terhadap tugas kelompok. Banyak siswa yang cenderung pasif dalam diskusi, kurang berperan aktif dalam kerja sama kelompok, dan belum memiliki arah belajar yang jelas.
Untuk memperkuat hasil wawancara dan memastikan data yang lebih valid, mahasiswa BK Unnes melanjutkan kegiatan dengan penyebaran asesmen lapangan pada 10 Oktober 2025. Dua kelas dijadikan sampel, yaitu kelas XII Perhotelan dan kelas XII Farmasi Industri. Melalui asesmen ini, ditemukan beberapa permasalahan utama dalam bidang belajar, di antaranya kurangnya kerja sama dalam kelompok, belum memahami esensi belajar, lemahnya motivasi belajar, serta belum terbentuknya tujuan belajar yang terarah.
Temuan tersebut kemudian dijadikan dasar untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Layanan (RPL) yang berfokus pada bimbingan belajar. Dalam proses penyusunannya, mahasiswa menerapkan enam pendekatan berbeda yang relevan dan kontekstual, yaitu:
Problem Based Learning (PBL) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah,
- Project Based Learning (PJBL) untuk meningkatkan tanggung jawab dan kerja sama,
- Group Investigation (GI) untuk membangun kolaborasi dan komunikasi,
- Gamifikasi untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan memotivasi,
- Ekspositori untuk memperkuat pemahaman konsep belajar secara sistematis, dan
- Experiential Learning (EL) untuk mendorong refleksi diri melalui pengalaman langsung.
Keenam RPL tersebut disusun secara mendalam dan aplikatif, lalu dikompilasi menjadi satu modul. Modul ini dirancang tidak hanya sebagai kumpulan RPL, tetapi juga sebagai alat bantu bagi guru BK dalam merancang kegiatan bimbingan kelas yang inspiratif, kontekstual, dan menyenangkan. Setiap RPL dilengkapi dengan tujuan layanan, langkah kegiatan, media pendukung, serta evaluasi sederhana agar mudah diimplementasikan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI