Mohon tunggu...
Aqidha Nurul Mutmainnah
Aqidha Nurul Mutmainnah Mohon Tunggu... Guru - Guru BK - Pekerja Lepas Desain Grafis

Berkarya sesuai hati nurani, biarkan dia bebas berkelana

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perjalanan Kaca

24 Mei 2019   23:42 Diperbarui: 24 Mei 2019   23:50 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi pribadi)

Deburan debu mendatangi:
partikel hidup yang bergerak.  
Mencari arti beton yang tersusun
kali ini
dan lain waktu yang tak pasti.

Kaca-kaca semakin tebal:
otot-otot semakin niat.
Gigi-gigi semakin lincah
telinga-telinga semakin terasah
kaki-kaki semakin bijak.

Perjalanan kaca:
menggembala batin
arahkan pikir
selaraskan dompet
senyum tampilkan.

Iya, iya:
akan sampai tujuan itu
kaca-kaca berkaca-kaca.
Perjalanan kian merayap
kaca kian mengkilap.

Perjalanan kaca merasa:
perjalanan adalah kaca
kaca adalah perasaan.
Alhasil perjalanan adalah perasaan
dan sebaliknya.

Batang, 24 Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun