Batang, Jawa Tengah - Stunting masih menjadi permasalahan kesehatan di Indonesia, termasuk di Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang. Stunting merupakan masalah gizi kronis yang memiliki dampak jangka pendek dan dampak jangka panjang, apabila tidak diatasi dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara bersama kader posyandu, angka stunting di Desa Tombo terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu penyebabnya karena kurangnya pemahaman ibu terkait pentingnya pemberian gizi seimbang pada balita.
Pencegahan stunting dapat dilakukan melalui tiga faktor utama, yaitu pola makan, pola asuh, serta sanitasi dan akses air bersih. Anak perlu mendapat gizi seimbang sesuai konsep Isi Piringku, sementara orang tua harus memahami pentingnya gizi sejak kehamilan, ASI eksklusif, dan pemantauan tumbuh kembang. Selain itu, kebersihan lingkungan harus dijaga untuk mencegah infeksi, dengan menerapkan perilaku sehat seperti mencuci tangan dan tidak buang air besar.
Dengan adanya permasalahan kesehatan tersebut, mahasiswi KKN Tim I Universitas Diponegoro mengadakan sosialisasi dan pemberdayaan kepada masyarakat melalui peningkatan pemahaman dan keterampilan gizi seimbang sebagai salah satu upaya pencegahan stunting. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu, 02 Februari 2025 di Balai Desa Tombo, yang dihadiri oleh ibu ibu yang memiliki balita, ibu hamil, anggota karang taruna, dan kader posyandu. Mahasiswa juga membagikan leaflet berisi materi edukatif agar informasi yang disampaikan dapat diterapkan secara berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui program ini, diharapkan masyarakat Desa Tombo dapat semakin sadar dan memahami pentingnya gizi seimbang khususnya pada ibu hamil dan balita, sehingga angka stunting dapat berkurang. Mahasiswa KKN Undip optimis bahwa kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak di desa tersebut serta membantu menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas di masa depan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI