Mohon tunggu...
Aprillia Mauren Pariama
Aprillia Mauren Pariama Mohon Tunggu... Wiraswasta - Owner Angkringan Legend

Sedang menuju usia kepala tiga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Queen of Our Kingdom

23 Desember 2022   00:20 Diperbarui: 23 Desember 2022   00:21 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ya, sudah hampir 11 tahun aku tinggal terpisah dengan Mama. 

"Mama, kaka sambung telefon ke Usi dan Bung ya" tanyaku mencoba membuat situasi lebih baik. Tanpa menunggu ia menjawab, aku langsung menghubungkan panggilan video untuk kaka tertuaku dan adik laki-lakiku.

Kami semua terdiam saat telefon sudah terhubung.. Rupanya mereka sudah tahu kalau mama sedang sakit, "sial aku terlambat lagi dasar anak durhaka aku ini" pikirku. 

"Ma, sudah makan?" Aku mencoba memulai percakapan di tengah keheningan itu

"belum, rasanya tidak enak untuk makan kaka" jawab mama pelan

ahhh aku ingin sekali menangis, aku benar-benar khawatir.. Usia mama sudah 56 tahun, apakah ini proses menuju penuaan? aku benar-benar panik dan pusing dengan pikiranku sendiri. Aku tidak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh kakak dan adik-ku karena mereka masih saja terdiam.

"Ma, ke rumah sakit ya" kataku mencoba tetap membuat suasana mencair

"ah tidak usah, kalau masuk rumah sakit siapa yang menjaga, Ini Sancie juga sakit?" 

Adik bungsuku juga sakit? Hatiku semakin sakit mendengar kalimat itu, Aku tak bisa apa-apa. Jarakku yang jauh membuat aku tidak berhak mengatur situasi yang tepat untuk mamaku, sungguh tidak berguna. 

"oke, mama sebelum sakit, mama makan apa, apa gula-nya sudah dicek?" Tanyaku mencoba lebih tenang

"sudahlah kaka, tidak usah khawatir kita mengobrol saja, Bung gimana kuliahnya?" Adik laki-lakiku yang biasa dipanggil Bung memang sedang menuntut ilmu di Kota Hati Beriman, ia sedang tinggal bersamaku saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun