Mohon tunggu...
Aprillia Kharisma
Aprillia Kharisma Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

dance

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyelami Konsep dari Panca Sradha

15 Mei 2024   00:23 Diperbarui: 15 Mei 2024   00:26 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

NAMA : Putu Aprillia Kharisma Iswari
NIM : 2314101133

Menyelami Lebih Dalam Konsep Panca Sradha untuk Pemahaman yang Lebih Mendalam dalam Kehidupan Sehari-hari Umat Hindu
 
Pendahuluan
Agama hindu awalnya memiliki nama Sanatana Dharma memiliki arti kebenaran yang abadi. Sebagai salah satu ajaran agama Hindu memiliki suatu tujuan "Moksartham jagadhita ya ca iti dharma" memiliki arti tujuan dharma adalah untuk mencapai kesejahtraan hidup (Jagadhita) dan kebahagiaan rohani (Moksa). Agama hindu memiliki tiga kerangka yang juga disebut tiga kerangka dasar agama hindu, ketiga kerangka dasar itu yaitu yang pertama Tattwa memiliki arti pengetahuan atau filsafat, yang kedua yaitu Susila memiliki arti etika atau perilaku, dan yang terakhir yaitu Upacara atau ritual. Tatwa atau kata lainnya filsafat meliputi lima keyakinan yang disebut sebagai Panca Sradha yang berisi tentang aturan-aturan perilaku dan juga upacara merupakan tentang pelaksanaan yang meliputi ajaran agama itu sendiri yang banyaknya ada lima yang disebut dengan Panca Sradha yang memiliki lima bagian yaitu Brahma,Atma,Karma Phala,Punarbawa,dan moksa juga terdapat nilai yang terkandung didalam Panca Sradha.
Mengenal Konsep Panca Sradha
Agama Hindu dikenal dengan agama yang mengenal banyak dewa, namun yang paling dikenal adalah Trimurti. Trimurti adalah tiga Dewa yaitu Brahma, Wisnu , dan Siva. Dewa Brahma dikenal karena perannya sebagai pencipta alam semesta beserta isinya, Dewa Wisnu sebagai pemelihara seluruh alam semesta dan Dewa Siva berperan sebagai pelebur alam semesta. Ketiga perwujudan itu adalah manifestasi dari kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. Dan menurut umat Hindu Tuhan itu tiada duanya, hanya saja disebut dengan banyak nama. Terlepas dari hal tersebut ada banyak ajaran -- ajaran dasar dalam Hindu, diantara yang paling dasar adalah ajaran Panca Sradha. Panca Sradha secara etimologi terdiri dari kata Panca dan Sradha, Panca adalah lima dan Sradha adalah keyakinan atau kepercayaan, jadi panca sradha adalah lima keyakinan atau kepercayaan umat hindu
Bagian -- Bagian dari Panca Sradha
1. Percaya akan adanya tuhan
Semua agama yang ada di dunia ini percaya kepada adanya Tuhan yang maha esa. dalam agama hindu di kenal dengan sebutan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Kita mengetahui adanya Tuhan karena kitab Veda mengatakan ada. Bila kita membaca kita agama maka kita di ajarkan untuk percaya bahwa Tuhan itu ada. Pengetahuan kita tentang Tuhan itu ada berdasarkan agama.
A. Tuhan itu Esa
Sang Hiang Widhi adalah Ia Yang Maha Kuasa, Ia juga Maha Pengasih dan maha penyayang. Maha  pelindung, Maha pencipta, maha kuasa alam beserta isinya. Ia Maha ada. Sang Hyang Widhi menjiwai segala ciptaannya, sebagaimana di ceritrakan dalam kitab suci Veda.
Dalam kitab suci di katakan:
1. Eko Dewah Sarwah Bhutesu Jitah
Artninya : Eka Dewah (=satu Tuhan), Sarwa Bhutesu Jitah (=ada diseluruh ciptaannya). Jadi hanya satu Tuhan dan terasa pada seluruh ciptaannya.
2. Ekam Ewa Adwitya Brahman
Kepercayaan atas keesaanTuhan dapat pula kita baca pada kitab-kitab suci Veda, dengan mengetahui isi Veda, maka kita mengerti bahwa agama hindu mengajarkan menyembah satu Tuhan. Akam Sat Wiprah Bahuda Wadanti Artinya : Ekam = hanya satu. Sat = kehendak Sang Hyang Widhi. Wiprah = orang bijaksana. Widanti= menyebutkan. Balunda =banyak. Jadi Tuhan hanya satu oleh orang bijaksana menyebutkan dengan banyak nama.
3. Tuhan sumber kebenaran
Kebenaran merupakan hukum yang kekal abadi.  Orang yang mendapatkan kebenaran yang tertinggi di sebut Dharmika.
B. Sifat-sifat Tuhan Yang Maha Esa
Dalam agama hindu disebutkan beberapa sifat Tuhan Yang Maha Esa yaitu
1. Tuhan dengan tiga sifat kemahakuasaan di sebut dengan gelar Tri Murti
a. Brahma = Maha Pencipta
b. Wisnu   = Maha Pemelihara
c. Siwa     = Maha Pemralaya
2. Tuhan dengan delapan sifat kemahakuasaanya di sebut dengan Asta Aiswarya
a. Anima  = Maha Kecil
b. Lagima = Maha Ringan
c. Mahim  = Maha Besar
d. Prapti     = Mencapai segala tempat
e. Prakamya = Mencapai segala kehendaknya
f. Isitwa = Maha Raja / Raja Diraja
g. Wasitwa = Maha Kuasa
h. Yatra Kamawasayitwa = segala kehendaknya tak ada yang dapat menentang
3. Tuhan dengan empat sifat kemahakuasaanya di sebut dengan gelar Cadu Sakti
a. Prabu Sakti = Sang Hyang Widhi Maha Kuasa
b. Wibhu Sakti = Sang Hyang Widhi Maha Ada
c. Jnana Sakti  = Sang Hyang Widhi Maha Tahu
d)   Karya Sakti = Sang Hyang Widhi Maha Karya
 
2. Percaya akan adanya atma
Atman adalah percikan -- percikan terkecil dari Brahman (Tuhan), jika di ibaratkan sama dengan percikan-percikan sinar yang bersumber dari matahari, kemudian terpancar menerangi segala pelosok alam.
Oleh karena Atman merupakan bagian dari Brahman ( Tuhan) maka sifatnya sangat gaib (parama suksma) sebagai sifat-sifat Brahma (Hyang Widhi). Adapun sifat atman di nyatakan dalam Bhagavadgita bagian II, sloka 24,25 sebagai berikut:
Acchedya: tak terlukai oleh senjata
Adahya: tak terbakar oleh api
Asosya: tak terkeringkan oleh angin
Akledya: tak terbasahkan oleh angin
Nitya: kekal abadi
Sarvagatah: ada di mana-mana
Sthanu:  tak beripindah-pindah
Acala: tak bergerak
Sanatana: selalu sama
Avyakta: tak di lahirkan
Acintya: tak terfikirkan
Avikara: tak berubah dan sempurna. Tidak laki-laki dan perempuan.
3. Percaya akan adanya karmaphala
Karma phala berasal dari bahasa sanseketa, dari akar kata "Kr" yang artinya berbuat, bekerja, bergerak, bertingkah laku. Sedangkan phala adalah buah atau hasil. Jadi karma phala adalah buah atau hasil dari perbuatan. Karma phala berpangkal dari 3 sumber yakni : "manah karma" perbuatan yang di lakukan oleh pikiran, "wasa karma" perbuatan yang di lakukan dengan cara berbicara, dan "kaya Karma"  perbuatan yang di lakukan secara fisik atau jasmani. Buah dari pikiran, perkataan danperbuatan yang dilakukan oleh manusia  merupakan suatu karma dan setiap karma pasti ada akibatnya.
4. Percaya akan adanya punarbhawa
Kata punarbawa berasal dari bahasa sansekerta "punar" yang berarti kembali dan "bhawa" berarti menjelma. Degan demikian punarbawa adalah kelahiran atau panjelmaan kembali kedunia. Jiwa dan roh tidak selamanya  di neraka ataupun di surga, ia akan lahir kembali kedunia ini.. Terjadinya punarbawa di sebabkan oleh Karma Wasana yang merupakan bekas-bekas dari perbuatan  apakah perbuatan itu baik ataupun buruk.. Dalam kitab Sarasamuccaya sloka 4 di nyatakan sebagai berikut:
Apang ikang dadi wwang, uttama juga ya,nimittaning mangkana, wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara makasadhanang subhakarma,
hinganing Kottamaning dadi wwang ika
Terjemahan :
               sebab sebagai manusia sungguh utama juga karena itu, ia dapat menolong dirinya dari keadaan samsara dengan jalan karma yang baik, demikian keistimewaan menjelma manjadi manusia
5. Percaya akan adanya moksa
Moksa berasal dari akar kata "muc" yang berarti kelepasan, kebebasan, dan kemerdekaan. Adapun yang dimaksud dengan kebebasan  dalam pengertian yang di kandung pada kata moksa adalah terbebasnya atman dari ikatan-ikatan keduniawian dan pengaruh maya lainya sehingga dapat bersatu dengan Sang Hyang Widhi. Moksa merupakan tujuan terakhir dari seluruh umat hindu. Sebagaimana di terangkan dalam tujuan umat hindu yakni " Moksartham Jagadhita Yaca Iti dharma" artinya mencapai kebahagiaan  batin dan kesejahtraan jasmani dengan jalan dharma"
 
Nilai yang terkandung dan contoh pelaksanaan dalam Panca Sradha
Didalam ajaran panca sradha terdapat nilai-nilai yang terkandung didalamnya yaitu:
1. Widhi Sradha/ Brahma sradha
Melalui penyerahan diri secara ikhlas dan setulus-tulusnya sesungguhnya akan dapat memberikan hikmah yang besar bagi manusia karena dengan demikian akan
dapat mengantarkan manusia untuk bersujud bhakti kepada Tuhan
2. Atma Sradha
Suatu keyakinan terhadap adanya Atma (jiwa) yang dapat memberikan kehidupan pada setiap makhluk yang ada di alam semesta yang merupakan ciptaan dari Hyang Widhi.
3. Karmaphala Sradha
Keyakinan terhadap hukum sebab dan akibat perbuatan kita, karena setiap perbuatan akan mendapatkan hasilnya.
4. Punarbhawa Sradha
Keyakinan terhadap adanya "reinkarnasi" atau kelahiran kembali setelah mati, dimana Atma yang masih terikat oleh pengaruh benda-benda duniawi akan ditarik oleh kekuatan benda-benda duniawi untuk lahir kembali ke dunia.
5. Moksha Sradha
Keyakinan terhadap adanya kebahagiaan yang kekal abadi (Suka Tan Pewali Dukha) dimana mengandung arti bahwa Atma yang telah bebas dari pengaruh duniawi akan dapat mencapai kebahagiaan yang kekal abadi.
 
Kesimpulan
Panca sradha merupakan lima macam keyakinan umat hindu dalam mencapai kehidupan beragama. Kelima hal ini merupakan hal yang abstrak dan ril yang harus di percaya dalam kehidupan keberadaan Tuhan tidak dapat ketahui namun dapat kita rasakan. Tanpa adanya Beliau maka semua yang ada sekarang tidak akan adapula. karena keKuasaan dan Keagungan beliaulah membuat semua ini ada. Beliau sama halnya seperti angin yang menghidupkan semua makhluk yang ada di dunia ini. Meski angin tidak dapat kita lihat namun semua orang mengtahui bahwa angin itu ada. Demikianlah keberadaan tuhan yang Agung itu.
Karena kesucian yang dimilki oleh Ida Sang Hyang Widhi Wasa, maka kita sebagai manusia tidak mampu untuk melihat beliau. Seperti yang di jelaskan pada bab sebelumnya bahwa kelahiran kita sebagai manusia adalah suatu kesengsaraan. Karena kelahiran ini adalah hasil dari Karmawasana yang masih mengotori Jiwatman kita. Kelahiran ini harus kita gunakan sebaik-baiknya untuk berbuat baik agar kita bisa mencapai tujuan akhir  yaitu Moksartham Jagadhita Yaca Iti dharma yaitu mencapai kebahagiaan  batin dan kesejahtraan jasmani dengan jalan dharma.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun