
Bahwa Upit memiliki sejarah tata pemerintahan yang sudah diakui dengan adanya prasasti tersebut kita tau bahwa dari sejak zaman dulu tata pemerintahan di desa ini sudah tertata. "Prasasti Upit ditemukan dengan berukiran aksara jawa yang bertuliskan "Swasti Saka Warsa Tatita" ujar sakah satu anggota tim pelestari ngupit ngawen.
Tidak hanya prasasti Upit, di desa kahuman (klaten) masih ada sala satu pemandian alami yang sudah ada sejak dulu yang bernama "Sumber Pengilon". Pemandian ini terbagi menjadi dua yaitu untuk laki-laki dan untuk perempuan. Pemandian ini dimanfaatkan warga sekitar untuk pengairan sawah juga. Setelah adanya sumber pengilon tersebut dikembangkan dan dibangun beberapa kolam baru, agar pemadian tersebut menjadi salah satu wisata yang menarik. Lokasi prasasti dan pemandian sangatlah berdekatan dan berada di tempat yang sejuk dengan pemandangan ladang persawahan milik penduduk sekitar.
Pemandian ini sudah dibuka untuk umum dengan biaya yang sangat relatife murah dan bahkan kemungkinan besar akan lebih dikembangkan lagi menjadi seperti pemandian yang lain, disana juga terdapat tempat pemancingan, ada beberapa penjual disekitar sumber pengilon sehingga kita dapat menikmati kesejukan pemadian sumber pengilon dengan ditemani kuliner setempat, tanpa perlu datang kebeberapa tempat kita sudah dapat paket komplit di desa kahuman tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI