Mohon tunggu...
apriliani
apriliani Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT

ANGGOTA KELOMPOK PBL-DR 01 FKM UIN-SU

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Modernisasi dan Kecenderungan Penyakit Diabetes Melitus pada Masa Kini

30 Agustus 2020   13:52 Diperbarui: 30 Agustus 2020   13:59 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diabetes merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh meningkatnya kadar glukosa darah yang melebihi nilai normal kadar glukosa darah secara menahun. Merupakan suatu penyakit klinis serius yang terjadi akibat pankreas tidak mampu menghasilkan cukup insulin. Salah satu masalah kesehatan yang sangat penting, dari keempat penyakit tidak menular (PTM) prioritas yang menjadi sebuah terget tindak lanjut oleh para pemimpin di dunia. Dengan jumlah kasus dan prevalensi diabetes yang terus meningkat selama beberapa tahun terakhir (WHO,2016).

Patofisiologi diabetes melitus (DM) pada tipe I terjadi pada usia muda, terjadi karena terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin dikarenakan sel-sel beta pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun, kerusakan sel-sel beta pankeas mengakibatkan produksi insulin menjadi rendah, akibatnya glukosa darah tidak bisa masuk ke dalam sel sehingga terjadi glukosa darah yang tinggi (Hiperglikemi). Patofisiologi diabetes melitus (DM) pada tipe I terjadi pada usia tua, terjadi karena sel mengalami resistensi insulin atau sel didalam tubuh tidak dapat menerima insulin akibatnya insulin tidak dapat bekerja pada sel dan akhirnya glukosa tidak bisa masuk kedalam sel serta mengakibatkan glukosa darah menjadi tinggi (Hiperglikemi) (Harding et al., 2003).

Diabetes melitus (DM) terdiri atas 4 tipe antar lain: Pertama, Diabetes Tipe 1 dimana tubuh benar-benar berhenti memproduksi insulin karena perusakan sel pankreas yang memproduksi insulin oleh sistem kekebalan tubuh, biasanya didiagnosa pada orang dewasa muda atau anak-anak. Kedua, Diabetes Tipe 2 merupakan penyakit gangguan metabolik yang disebabkan oleh tidak cukup dan tidak efektifnya kerja insulin, biasanya didiagnosa pada orang dewasa.  Ketiga, Diabetes Gestasional merupakan diabetes yang terjadi pada masa kehamilan, biasanya didiagnosa diakhir masa kehamilan. Keempat, Diabetes tipe lainnya merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai oleh naiknya kadar gula darah akibat defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja insulin, penyakit eksokrin pankreas, endokrinopati, karena pemakaian obat atau zat kimia, dan infeksi (Kemenkes, 2019).

Diabetes melitus kini benar-benar telah menjadi masalah kesehatan dunia. Insiden dan prevalensi penyakit ini tidak pernah berhenti mengalir, terutama di negara sedang berkembang dan negara yang terlanjur memasuki budaya industrialisasi. Estimasi terakhir IDF (International Diabetes Federation), terdapat 382 juta orang yang hidup dengan diabetes melitus di dunia pada tahun 2013. Pada tahun 2035 jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang. Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta diantaranya belum terdiagnosis, sehingga terancam berkembang progresif menjadi komplikasi tanpa disadari dan tanpa dicegah (Kemenkes RI, 2014).

World Health Organization (WHO) memprediksi adanya peningkatan jumlah penderita diabetes yang cukup besar dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030 dengan pertumbuhan sebesar 152% (WHO,2016).

Hampir 80% penderita diabetes berada di negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Pada data IDF (International Diabetes Federation) tahun 2017, Indonesia menempati peringkat ke-enam di dunia untuk prevalensi penderita diabetes tertinggi setelah Cina, India, Amerika Serikat, Brazil dan Meksiko. Di dunia, estimasi jumlah orang dengan diabetes adalah sebanyak 10 juta jiwa. Prevalensi orang dengan diabetes di Indonesia cenderung meningkat, di mana pada tahun 2007 sebesar 5,7%, pada tahun 2013 sebesar 6,9% dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebesar 8,5%.  Pada tahun 2045, jumlahnya diperkirakan menjadi 16,7 juta penderita diabetes dengan usia 20-79 tahun (IDF, 2017).

Beberapa pemicu diabetes melitus (DM) diantaranya yaitu kegemukan dengan berat badan lebih/IMT >23kg/m2 dengan lingkar perut pria sebesar >90 cm dan perempuan sebesar >80cm, kurang aktivitas fisik, dislipidemia atau kholesterol HDL 35 mg/dl, dan trigliserida 250 mg/dl, riwayat penyakit jantung, hipertensi dengan tekanan darah sebesar >140/90 mmHg dan diet tidak seimbang seperti tinggi gula, garam, lemak dan rendah serat merupakan faktor risiko dari penyakit Diabetes melitus (DM) yang dapat diubah (Waspadji,2009).

Kemudin usia 40, mempunyai riwayat keluarga menderita diabetes melitus (DM), kehamilan dengan gula darah tinggi, ibu dengan riwat melahirkan bayi dengan berat badan lahir (BBL) >4kg, dan bayi yang memiliki berat badan lahir (BBL) <2,5 kg merupakan faktor risiko dari penyakit Diabetes melitus (DM) yang tidak dapat diubah (Wild S, 2004).

Di era moderen saat ini dengan seiring perkembangan teknologi yang semakin canggih dan tanpa disadari penyebab diabetes di era globalisasi adalah akibat perubahan gaya hidup (life style). Penduduk Asia secara harfiah telah berubah, salah satu aspek yang paling menonjol yaitu tingginya konsumsi makanan berat (fast food), dimana makanan tersebut paling cocok dan paling nikmat diiringi dengan minuman ringan (soft drink) hal tersebut dapat menyebabkan penyakit diabetes tanpa disadari (Vitahealth, 2006).

Perubahan gaya hidup seperti pola makan yang tidak seimbang, kurang aktivitas fisik serta konsumsi makanan yang mengandung gula dan lemak berlebih. kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol, kurangnya kesadaran mengkonsumsi buah dan sayur, dan ketidakpedulian akan deteksi kesehatan dini menyebabkan diabetes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun