Mohon tunggu...
Aprila Dwirani
Aprila Dwirani Mohon Tunggu... -

Komunikasi 50 Diploma IPB

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perlawananan Masyarakat Terhadap Keluarga Berencana di Puskesmas Pasir Mulya

25 Maret 2015   12:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:03 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BOGOR,18 MARET 2015 “Salah satu Bidan Puskesmas Pasir Mulya bernama ibu iis bagian bidan mengatakan masih ada saja pasien yang belum memahami tentang “KB” , yang biasanya pasien baru harus konsultasi di pesantren ada masukan penyuluhan yang banyak mengerti tentang agama antara hadist dari Al-Qur’an karena menganggap KB itu membunuh tetapi untuk mencegah” .

Dengan keraguan pasien terhadap KB , tim Bidan Puskesmas Pasir Mulya memberikan konsultasi terlebih dahulu kepada pasien dan memberikan gambaran-gambaran bentuk obat yang akan cocok dipakai oleh pasien agar pasien tidak ragu untuk memakainya . Dengan bentuk obat KB tersebut ada beberapa bentuk yang berbeda yaitu sepert pil yang harus diminum setiap sehari 2 kali yang harus konsultasi sebulan sekali, lalu ada bentuk suntik yang harus datang bergantung dengan jadwal, dan implan,implan ini sistemnya disusup kalau sudah abis akan di ambil lagi. Dari ketiga ini ada satu yang berbeda dengan cara melakukan operasi, operasi ini berbagai jenis laki-laki vasektomi dan perempuan  tobektomi.

Menurut Puskesmas Pasir Mulya ada tidak berhasil dan ada yang berhasil yang tidak berhasil dikarenakan tidak mengikuti dengan tepat dan teratur dalam menjalankan KB Seperti meminum pil suka kelewat dan sehingga gagal dalam melakukan KB. KB itu ya harus teratur karena kalau tidak teratur bakal terjadi kegagalan terus-menerus dalam melakukan KB.  Sekarang ini sudah banyak pasien melakukan KB dengan operasi yang dianggap dengan adanya bergantungan agama yang mengakibatkan kaum fanatik yang menghatamkan istri. “Ujar ibu iis”

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun