Mohon tunggu...
Prof Dr Apridar SE M Si
Prof Dr Apridar SE M Si Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Syiah Kuala

Guru besar ilmu ekonomi studi pembangunan Rektor Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (apridar@unsyiah.ac.id)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pesantren Basis Ekonomi Umat

8 April 2022   08:00 Diperbarui: 8 April 2022   08:06 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

PESANTREN merupakan Lembaga Pendidikan Islam tradisional yang mana para siswanya belajar dibawah bimbingan guru atau kiai dan tinggal bersama di asrama yang digunakan untuk menginap para santri. Santri tersebut berada dalam kompleks yang juga menyediakan masjid untuk beribadah, ruang untuk belajar, dan kegiatan keagamaan lainnya. Kompleks ini biasanya dikelilingi oleh tembok untuk dapat mengawasi keluar masuknya para santri sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Pesantren juga dapat dipahami sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya dengan cara nonklasikal, di mana seorang kiai mengajarkan ilmu agama Islam kepada santri-santri berdasarkan kitab-kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh Ulama Abad pertengahan, dan para santrinya biasanya tinggal di pondok (asrama) dalam pesantren tersebut. (Wikipedia)

Pondok pesantren yang merupakan institusi yang berbasis agama Islam memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi umat di Indonesia. Perkembangan pondok pesantren yang begitu banyak, salah satunya merupakan antisipasi dari banyak orang tua yang sangat mengkhawatirkan anaknya dalam menjalin pergaulan. Dengan adanya sekolah boarding, kekhawatiran para orang tua akan berkurang. Dimana pergaulan bebas diluar sangat berpeluang terjerumus kepada berbagai tindakan tidak baik seperti halnya terjerumus kepada pengunaan narkoba serta pergaulan bebas.

Dengan adanya pemondokan para siswa, tentu akan dapat dengan mudah dikontrol oleh pengasuh asrama serta para guru sekalian. Kelebihan lain, mereka  juga akan memperoleh pendidikan tambahan dan pembinaan akhak yang lebih baik. Kebersamaan yang diditerapkan pendidikan, juga dapat meningkatkan rasa persaudaraan sesama siswa serta kedekatan emosional dengan para gurunya.

Di area pemondokan, tentu akan tumbuh dan berkembangan kegiatan ekonomi utamanya kegiatan jual beli barang-barang makanan serta kebutuhan pokok lainnya. Hal ini merupakan peluang yang sangat strategis dalam membangun ekonomi keumatan. Para siswa atau santri pada momentum ini juga dapat dibina dalam upaya untuk menumbuhkan jiwa kewira usahaan dalam upaya untuk mendukung percepatan pembangunan bangsa.

Dengan mendukung pesantren dibidang ekonomi tentu akan terdidik para santri agar memiliki kemampuan ekonomi yang kuat, berdaya saing, dan kompetitif dalam melakukan perubahan di tengah masyarakat dan memajukan kesejahteraan umat. Masuknya materi kewira usahaan dikalangan pesantren tentu akan dapat membangkitkan semangat ekonomi keumatan berbasis pondok pesantren untuk terus berproses. Oleh karena itu sangat penting disusun sejumlah program yang sistematis, konstruktif, dan berkelanjutan di setiap pesantren.

Membangun ekosistem ekonomi keumatan berbasis pondok pesantren dapat dimulai dari gerakan literasi ekonomi keumatan. Semangat untuk berbisnis sebagai mana yang dicontohkan oleh Rasulullah sejak beliau masih muda sudah mulai berdagang dengan meletakkan pondasi perdagangan yang islami. Beliau meletakkan pondasi utama dunia dagang yaitu etika perdagangan, cara mengemas produk, hingga cara memasarkanya. Dengan kejujuran, keuletan dan kegigihan beliau menjadi pedagang handal dan sukses. Sifat mulia tersebut seharusnya diterapkan kepada kaum milenial kita, agar tidak malas dan lalai dengan berbagai aktivitas yang tidak produktif.

Teknologi informasi yang berkembang begitu cepat sekarang ini, hendaknya dapat digunakan pemakaiaanya kepada kegiatan yang lebih produktif serta memiliki nilai mafaat yang tinggi. Jangan sampai teknologi tersebut libih banyak digunakan kepada aktifitas sosial media yang cenderung mengarah pada pergunjingan dan hoak. Sosial media yang begitu banyak digandrungi oleh masyarakat, seharusnya dapat dijadikan sebagai pangsa pasar  stretegis untuk memasarkan barang dan jasa dengan bijak dan jujur.

Sudah saatnya sekarang ini kita membangun platform digital berbasis pesantren, dimana pada tahap awal  pemerintah atau organisasi profesi yang peduli terhadap kebangkitan umat seperti Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) membuat pilot projet percontohan di beberapa daerah, serta melakukan sinergitas dengan berbagai stakeholder. Program cerdas yang dapat membangkitkan perekonomian umat sangat perlu digagas serta diimplementasikan dalam kehidupan nyata.

Sebagai mana yang dilakukan oleh Pengasuh Pondok pesantren  Al Mizan Jatiwangi dalam mendorong program 'inkubator' pondok pesantren yang sekarang ini dijadikan prioritas program Majelis Pemberdayaan Pesantren dan Masjid (MPPM-ICMI), terbukti dapat mempercepat laju pertumbuhan ekonomi berbasis keumatan. Penyebaran pondok pesantren yang tumbuh dan berkembang di berbagai plosok daerah, harus dijadikan sebagai lokomotif pengembangan ekonomi umat nusantara.

MPPM ICMI harus dapat  terus mendorong pesantren dan masjid untuk bersinergi, berkompetisi dan bergerak maju membangun ekonomi keumatan menuju terwujudnya masyarakat Indonesia yang adil, makmur, sejahtera, dan maju. Para cendikiawan yang banyak bercokol di ICMI sudah saatnya untuk terjun langsung sebagai penganyom ekonomi umat, agar masyarakat kita dapat hidup tentram dan nyaman  dengan terpenuhi kebutuhan hidupnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun