Ketika fokus suatu negara terhadap pertambangan meningkat, tapi di sisi lain pengembangan pariwisata yang berkelanjutan justru terabaikan. Pendekatan yang menyeluruh tentunya sangat dibutuhkan agar tidak merusak keseimbangan antara ekonomi dan pelestarian. Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa pulau di luar kawasan utama Raja Ampat yang memiliki potensi besar, namun belum tersentuh. Sangat menyedihkan apabila pulau tersebut terkena dampak dari tambang nikel, maka peluang untuk mengembangkan wisata akan tertutup selamanya.Â
Ketegangan sosial di tingkat masyarakat semakin meningkat
Perusahaan tambang nikel yang beroperasi pada sebuah tempat sering kali menimbulkan konflik. Terdapat kelompok masyarakat yang mendukung dikarenakan peluang bisnis, tetapi ada yang menolak dengan keras terkait aktivitas tambang dikarenakan hal tersebut mempunyai dampak yang dapat merusak ekosistem laut, ekosistem hutan, ekonomi penduduk setempat, destinasi wisata, dan ciri khas dari suatu daerah seperti keindahan alamnya dan kesenian yang ada.Â
-
Terancamnya citra global raja ampat sebagai destinasi wisata
Raja Ampat merupakan global geopark UNESCO, Raja Ampat mempunyai reputasi internasional yang harus dijaga. Untuk membangun reputasi tersebut tentunya membutuhkan waktu yang lama dan proses panjang.Â
Kepercayaan wisatawan tidak hanya berpatokan pada keindahan visual saja, tetapi pada keberlanjutan lingkungan dan etika pengelolaan destinasi. Jika Raja Ampat dipandang gagal dalam menjaga kelestariannya, maka hal ini berdampak pada menurunnya destinasi wisata secara drastis, hal ini juga dapat berdampak pada seluruh ekosistem ekonomi yang sangat bergantung pada sektor pariwisata.Â
Raja Ampat tidak hanya soal keindahan, tetapi tentang tanggung jawab dalam menjaga warisan ekologi dan budaya. Aktivitas tambang nikel memang menawarkan peluang ekonomi fantastis yang menggiurkan, tapi nyatanya aktivitas tersebut mempunyai risiko yang tinggi terhadap pariwisata dan lingkungan.Â
Peristiwa yang terjadi di Raja Ampat pastinya menimbulkan kekhawatiran masyarakat terkait keindahan alamnya, ekosistem yang ada di daerah tersebut, destinasi wisata, dan ekonomi penduduk. Para masyarakat menggunakan media sosial seperti Tiktok dan Instagram untuk mendukung penolakan terkait aktivitas tambang nikel yang merusak lingkungan dan berdampak pada banyak aspek.Â
Kesimpulan dari peristiwa tambang nikel di Raja Ampat ini tidak hanya mengancam aspek lingkungan saja, tetapi juga mengancam hak masyarakat adat, ketahanan sosial, dan warisan dunia. Aktivitas tambang nikel dapat menyebabkan perubahan lanskap alami, kerusakan terumbu karang, sedimentasi pesisir, hingga menurunnya daya tarik wisata serta potensi konflik sosial di lingkungan masyarakat. Meskipun aktivitas tersebut memberikan keuntungan ekonomi, tetapi kita harus melihat berbagai dampak dari hal tersebut terhadap sektor pariwisata, ekologi, dan reputasi global Raja Ampat sebagai geopark  UNESCO justru membawa risiko jangka panjang yang besar. Karena hal itu, tentunya kita memerlukan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan dalam menyeimbangkan kepentingan ekonomi dengan pelestarian alam, sebagaimana diutarakannya hal tersebut oleh masyarakat melalui media sosial sebagai bentuk perlawanan terhadap kerusakan lingkungan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI