Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Catatan ADSN 64, Cibiran Tidak Membuat Kami Lemah

24 Januari 2020   07:36 Diperbarui: 24 Januari 2020   08:01 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aduh bu Dinni itu potnya terlalu besar sampai pohonnya ga keliatan".

"Lewat sekolah bu Dinni gersang banget dan itu tanaman liar sampai tinggi".

"Tolong deh foto dekat musholla/aula jangan ditampilkan karena terkesan kumuh".

"Halaman sekolah panas banget tidak ada pohon tinggi".

"Itu pohonnya mana, yang keliatan potnya saja".

Bla...bla...bla...bla

Sudah tidak asing saya mendengar cibiran itu, baik dari guru sekolah lain bahkan tamu yang datang ke sekolah kami.

Harap dicatat kami bukan berdiam diri dan tidak memelihara halaman sekolah, penjaga sering membabat rumput-rumput liar dengan mesin pemotong rumput baik halaman depan maupun halaman samping. 

Tapi rumput tumbuh seperti berkejaran dengan penjaga sekolah, bahkan kami sering melaksanakan kerjabakti. Tapi tetap kami sering kewalahan menghadapi rumput yang bersemangat untuk melawan kami.

Kemampuan orangtua di sekolah kami menengah kebawah, terasa sulit juga bagi kami untuk minta bantuan mereka, beberapa kali sudah kami coba seperti tiap anak diminta membawa satu tanaman dan sengaja tidak kami tentukan jenisnya karena khawatir menjadi beban buat mereka, (tidak seperti ketika anak saya SMP, pihak sekolah menentukan tanaman yang harus dibawa oleh peserta didik, akhirnya sore-sore kami para orangtua berburu tanaman karena harus dibawa ke sekolah keesokan harinya).

Bukan saya tidak mau melakukan hal yang  sama dengan sekolah anak saya, tapi saya melihat kemampuan dan situasi di sekolah saya, Saya biarkan sesuai kemampuan mereka. Mereka membawa tanaman ada yang dibawa dari rumah, ada yang sengaja beli bahkan ada yang minta ke tetangganya bahkan ada yang membawa tanaman liar hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun