Engkau yang paling benci dipanggil kau, mengingatkan dua raga terpisah tapi satu jiwa, salah satu saling merasakan yang dilakukan salah satunya, dan kita rasakan itu.
Engkau yang paling benci rasa cemburu tapi pencemburu, selalu berkata cemburuku menyakitkan dan rasa cemburumu juga membuatku sakit, masa lalu bagai hantu selalu muncul tetiba, engkau jengah merasa terganggu, engkau tak mau membuatnya lebih terluka, aku diam.
Engkau terluka dengan masa lalu yang kututup didasar laut. Engkau buka dan terluka tak berdarah.
Engkau yang hatimu ada padaku, selalu berkata kita bagai cermin, apa yang diri lakukan akan dilakukan olehmu, pun sebaliknya.
Tak perlu risau, ku jaga hatimu seperti engkau menjaga hati yang kutitip padamu. Terbanglah setinggi langit dan engkau tau kemana harus kembali.
ADSN, 170619