Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelukan Senja

25 Mei 2019   03:36 Diperbarui: 25 Mei 2019   03:43 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjulang tinggi rapat tak terlihat tubuh terbenam diantara pepohonan.
Pekat rimba menyembunyikan keberadaan tubuh kekasih, memeluk, tak terlihat mata-mata liar siap memangsa.

Dalam rimbun pepohonan sepasang mata mengharap senja datang, ingin menikmati senja diatas pohon paling tinggi, mencumbu senja meski sesaat, dirindu kehadirannya.

Senja selalu tahu keberadaannya, menyelusup diantara barisan pepohonan, terkadang ikut menari diantara daun dan ranting, meliuk liuk mengikuti dedaunan  sepasang mata elang berbinar melihat senja datang.  Tenggelam dalam peluk senja.

ADSN, 250519

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun