Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Mangga Matang

23 April 2019   22:32 Diperbarui: 23 April 2019   23:00 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://tanamanbuahasri.blogspot.com


Mangga matang melihat seorang pemuda sedang mengambil mangga

Ia berharap sang pemuda melihat dan memetiknya

Sang pemuda asyik melihat mangga yang masih ranum

Pemuda itu melihat mangga matang tersenyum padanya

Mangga matang merasa senang berharap ia disentuh dan dipilih

Tangan pemuda menjulur tapi sayang pemuda itu mengambil mangga di sebelahnya

Mangga ranum dengan kematangan yang pas, mangga ranum dalam genggaman sang pemuda

Mangga matang menatap dengan merana menanti siapapun yang memetiknya

Sebelum ia jatuh dimangsa kelelawar  Mangga matang selalu berharap pemuda itu datang kembali

Tapi harapannya sia-sia yang terlihat pemuda itu semakin menjauh dan menghilang

Mangga matang dalam kesendirian berteman ulat secara perlahan memakannya

ADSN
Perjuangan, 230419

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun