Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kidung Senja

5 Desember 2018   18:36 Diperbarui: 6 Februari 2019   20:05 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Meratap dalam kelam

Ketika mentari beranjak pergi

Buaian malam terasa

Kidung senja penuh harap

*

Semburat jingga menatap hampa

Butiran permata luluh tak terbendung

Jatuh dan pecah

Bagai cermin tak berbentuk

*

Keegoan bagai baja

Keras tak kompromi

Tetes hujan tak mampu merubah

Mental dan jatuh

*

ADSN, 051218

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun