Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

"W" Itu Kamu

2 Desember 2018   16:41 Diperbarui: 15 Juni 2020   21:04 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Untukmu W pria tampan, selalu mempesona hati, diammu penuh cinta tak terucap tapi terasa, sentuhanmu selalu menggoda membuat hati tambah tergoda.

W ... ya benar W itu Kamu yang selalu ada ketika perahu menghantam karam, pelukanmu menguatkan, laju perahu pelan tapi pasti, kecupan darimu bagai perekat agar perahu tak retak.

Untukmu W selalu di belakangku menguatkan jiwa rapuh, ketika mata menaruh curiga, ucapan bagai anak panah, selalu kau usap anak sungai di pipi.

Ingatkah W genggaman tanganmu, meyakinkan kita berjalan bersama, mengarungi samudera cinta, benar katamu W ombak terkadang membuat perahu oleng, kau tambah erat menggenggam tangan.

Sorot matamu meneduhkan, terasa nyaman berdekatan denganmu, tanganmu bagai sayap pelindung, menghalau para pemangsa.

Benar W itu kamu...

ADSN, 021218

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun