Petuah Eyang ini sebenarnya sudah saya tulis, dalam bentuk puisi dengan judul " Manusia Harus Haji", dituangkan dalam bentuk puisi saya merasa kurang puas, maka dari itu saya akan menuangkan lewat tulisan sederhana, sesuai kemampuan saya.
Selain Idul Fitri dan tahun baru, Idul Adha juga merupakan moment untuk berkumpul. Sayangnya untuk Idul Adha saya jarang merayakan di Depok, karena libur pas hari H saja. Begitupun dengan tahun ini, saya tidak pulang ke Depok, tapi merayakan dengan keluarga besar suami dan kebetulan satu RT semua.
Setelah Sholat di Masjid, kami seperti biasa berkumpul di rumah mertua, untuk makan bersama. Usai makan kami ngobrol kesana kemari dengan keluarga terutama Eyang, semua di bahas. Eyang fokus membahas haji, beliau menasehati kami.
"Biar selamat semua manusia harus haji, baik muslim atau non muslim". Eyang berbicara dengan pelan
Kalimat itu membuat saya tertarik untuk mendengarkan, semua harus haji mana bisa pikir saya. Ternyata maksud eyang bukan pengertian ibadah haji yang sebenarnya. Tapi sebuah singkatan dari Hati-hati, amanah, jujur dan ikhlas/iman.
Wah, saya tambah tertarik dan semakin dalam meresapi dalam hati, ada benarnya juga petuah Eyang. Kemudian Eyang menjelaskan tentang haji.
H=Hati-hati
Dalam bersikap kita harus hati-hati. Karena tidak semua orang suka dengan sikap kita. Kata pak Sandiaga Uno istilahnya SMS, susah melihat orang senang tapi senang melihat orang susah. Duh semoga kita dijauhkan dari sikap itu.
Eyang juga menasehati kami, untuk berhati-hati dalam bicara. Karena lidah banyak orang sakit hati dan lidah pula kita bisa berurusan dengan hukum.
A=Amanah
Eyang menjelaskan, kalau kita di beri amanah harus menjaga dengan baik. Apakah titipan itu dalam barang atau jabatan. Harus kita emban dengan baik.