Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Andai, Jika, dan Bila

3 Agustus 2018   19:51 Diperbarui: 3 Agustus 2018   19:54 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Andai aku seorang pendaki, akan kudaki puncak tertinggi, biar aku bisa berteriak sekencangnya, agar mendengar gundahan, amarah dan kesedihan, sampai mentari bergulir, itu tandanya aku harus turun gunung.

Jika aku seorang pelaut, akan ku kayuh perahu ke tengah, berdiam diri disana, biar laut yang menemani, ku curahkan asa terpendam, lautan menjadi saksinya atas kecengengan seorang manusia, ku yakin laut akan mengunci rapat rahasia.

Bila aku artis korea, akan ku ambil peran paling sedih, biar aku punya alasan mengeluarkan air mata, penonton akan melihat bahwa itu adalah akting, percayalah itu air mata keluar dari lubuk hati. Biar aku punya alasan untuk menangis.

ADSN, 030818

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun