Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dia Lelakiku

15 Mei 2018   19:16 Diperbarui: 21 Oktober 2018   18:54 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adalah lelaki yang berani memetik mawar dan meminta pada sang penjaga, untuk dipersunting bersama dalam suka dan duka, dalam naungan kesucian.

Adalah lelaki yang menjadi Imam bagiku, membimbing penuh kesabaran, tak lelah menasehati, bibir penuh doa, tak ada cacian dan bentakan, penuh kesejukan bagai embun pagi hari.

Adalah lelaki yang siap di garda terdepan menjaga sang kekasih hati, bersikap penuh kelembutan, Diaryku dijaganya bukan dirusak!.

Adalah lelaki yang selalu menyiapkan bahunya bila sang bidadari membutuhkan, penuh usaphalus dan kecupan tuk menenangkan bila sang kekasih gundah gulana.

Dia lelakiku yang berjanji di depan sang pencipta, bersama dalam ikatan suci, menerimaku apa adanya.

Untukmu lelakiku puisi ini tercipta.

ADSN

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun