Mohon tunggu...
Apri Ani
Apri Ani Mohon Tunggu... -

Apriani 22090997 22.6B.25 Tujuan mengaktifkan account kompasiana adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kepemimpinan & belajar menuangkan opinions dalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

"Crimson Tide" (Film Kapal Selam 1995 tentang Pemberontakan terhadap Kapten oleh Chef Excecutive Barunya)

2 Mei 2013   02:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:16 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Moment bersama di Ruang 205 menonton film Crimson Tide bersama teman-teman kelas 22.6B.25 pada Mata Kuliah Kepemimpinan

Judul film : Crimson Tide

Disutradarai oleh  : Tony Scott

Diproduksi oleh : Don Simpson dan Jerry Bruckheimer

Crimson Tide menceritakan konflik kehendak antara komandan berpengalaman (Kapten Frank Ramsey) dan petugas eksekutif baru (Letnan Komandan Ron Hunter) dalam kapal selam rudal nuklir untuk meluncurkan rudal mereka.

Rusia pasca Uni Soviet, unit militer yang setia kepada Vladimir Radchenko, seorang ultranasionalis sudah menguasai instlasi rudal dan mengancam perang nuklir jika Amerika atau Rusia mencoba untuk menghadapinya. Kapal selam nuklir, USS Alabama (SSBN-731) mengemban sebuah misi patroli bersedia untuk meluncurkan rudal dalam serangan pendahuluan jika Radchenko berusaha untuk bahan bakar rudal.

Kapten Ramsey adalah seorang komandan sub dan merupakan salah satu dari beberapa komandan yang tersisa di Angkatan Laut Amerika Serikat dengan pengalaman bertempur. Dia memilih Letnan Komandan Hunter sebagai chief excecutive barunya dengan pendidikan yang luas dalam sejarah dan menguasai taktik militer namun tidak ada pengalaman tempur.

Selama mereka berpatroli di laut, konflik antara Kapten Ramsey dan Hunter muncul karena benturan kepribadian: Hunter lebih analistis dan berhati-hati sebagai lawan pendekatan Kapten Ramsey yang implusif dan inuitif. Alabama (kapal selam nuklir) menerima Emergency Action Message mengintruksi untuk peluncuran 10 (sepuluh) rudal terhadap instalasi nuklir Rusia, berdasarkan informasi dari radio satelit bahwa rudal sedang didorong. Sebelum Alabama memulai pesan kedua tiba akan tetapi dipotong oleh serangan kapal selam Rusia yang setia kepada Radchenko. Radionya rusak sehingga tidak mampu untuk memecahkan kode pesan kedua. Berdasarkan pesan terakhir yang mengintruksi untuk memulai Kapten memutuskan untuk melanjutkan. Hunter menolak seperti yang diperlukan prosedural karena dia percaya pesan kedua mungkin pencabutan. Hunter beropini bahwa Alabama bukanlah satu-satunya kapal didaerah perairan itu dan jika permintaan peluncuran rudal tidak ditarik maka kapal selam lain akan meluncurkan rudal mereka sebagai bagian dari doktrin redundansi standar armada. Sedangkan Kapten beropini bahwa kapal selam Amerika lainnya mungkin telah hancur.

Pada saat Hunter menolak untuk menyetujui, Kapten mencoba untuk membebaskannya dari tugas militer dan menggantikannya dengan seorang perwira yang berbeda. Terjadi perdebatan mulut diantara Hunter dan Kapten, kemudian Hunter memberontak dengan intruksi penangkapan Kapten. Loyalitas di awak kapal terbagi antara Hunter dan Kapten. Intruksi Alabama dikendalikan oleh Hunter, kemudian Kapten mengambil alih kembali. Hunter mendapat suport dari petugas bersenjata di ruang kontrol rudal sehingga peluncuran rudal ditunda. Kru yang lain memperbaiki radio pada saat pertempuran berlangsung untuk perintah lebih lanjut.

Setelah beberapa menit dalam situsi tegang, radio berhasil diperbaiki dan komunikasi dipulihkan sehingga mereka akhirnya dapat melihat pesan penuh pada transmisi yang kedua. Pesan itu mengintruksikan pencabutan peluncuran rudal nuklir karena pembrontakan Radchenko telah dipadamkan.

Setelah Kapten dan Hunter kembali ke pangkalan, mereka duduk disuatu ruangan sebelum memasuki ruang sidang Angkatan Laut untuk menjawab atas tindakan mereka  dalam misi patroli Alabama. Pengadilan memutuskan bahwa kedua orang itu benar dan salah, sehingga pembrontak (Hunter) itu sah dibenarkan. Pengadilan memutuskan Hunter melanjutkan tugasnya dan Kapten pensiun dini. Seusai sidang diluar gedung mereka mendamaikan perbedaan dan berpisah dengan saling memberi hormat.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun