Mendidik Pekerti Dalam Keseharian di Angkutan Umum
Oleh: Maria Margaretha
Siapa masih ingat saat masih SD belajar bahwa, jika melihat orang lebih tua di bus dan sedang duduk sebaiknya memberikan kursinya? Mungkin cukup banyak di antara kita pernah belajar hal ini waktu masih SD. Di angkot biasanya anak kecil yang orang tuanya segan/ tak punya uang membayar ongkos anak, memilih memangku anaknya saat tempat duduk diperlukan.
Sayangnya hal ini tak berlaku di bus TransJakarta. Beberapa minggu terakhir ini, saat menggunakan bus, ada pemandangan yang membuat hati tak nyaman. Ibu-ibu (umumnya) yang membawa anaknya, yang paling mengganggu bila anak tersebut laki-laki, enggan memangku si anak. Jadi, kursi prioritas, yang seharusnya untuk orang tua, ibu hamil atau ibu yang membawa batita (dipangku, ya), diambil alih oleh si ibu (masih muda) dan anaknya yang berusia lumayan. Sementara di sekeliling, cukup banyak perempuan yang lebih tua harus berdiri dan berdesakan. Tak jarang, saat diberi kursi, ibu-ibu yang membawa anak ini bukannya duduk malah, menyuruh anaknya yang duduk. Â Bukan hal aneh juga jika anak yang diberi tempat duduk bukannya duduk malah memanjat tempat duduk dan menginjak kursi. Ini tidak lucu dan sebenarnya tidak pada tempatnya.
[caption id="attachment_314370" align="aligncenter" width="300" caption="Anak sebesar ini duduk di tempat para wanita. (doc. pri)"][/caption]
[caption id="attachment_314371" align="aligncenter" width="300" caption="Sebanyak wanita berhimpitan membutuhkan tempat duduk. Budi pekerti perlu dibiasakan sejak kanak-kanak."]
[caption id="attachment_314372" align="aligncenter" width="300" caption="Anak ini juuga duduk di kursi prioritas, sementara sang ibu bermain dengan gadgetnya. (doc:pri)"]
[caption id="attachment_314373" align="aligncenter" width="300" caption="Masih muda kan ibunya? Yang baju biru. (doc:pri)"]
[caption id="attachment_314374" align="aligncenter" width="300" caption="Kursi berwarna merah itu kursi prioritas, jika si Ibu punya kepekaan niscaya si anak di pangku. Sayangnya gadget lebih penting. "]
[caption id="attachment_314375" align="aligncenter" width="300" caption="Petunjuk penggunaan kursi prioritas. Kesadaran sungguh diperlukan."]
Bukannya kenapa, rasanya sebenarnya ini tak mendidik. Anak-anak seharusnya memahami bahwa menggunakan angkutan umum memiliki tenggang rasa. Memberi tempat duduk pada anak kecil, boleh saja jika anak itu mau dipangku ibunya. Batita khususnya.
[caption id="attachment_314797" align="aligncenter" width="336" caption="Apa terlalu lelah memangku? Anak sekecil ini?"]
[caption id="attachment_314798" align="aligncenter" width="336" caption="Lihat apa yang terjadi? Orang tua punya peran. Jangan salahkan kursi jadi kotor, kalau kita tak peduli. "]
[caption id="attachment_314799" align="aligncenter" width="336" caption="Bedakan dengan ibu yang satu ini. Anaknya lebih besar, tapi tak segan memangku. Layak diberi salut. "]
Hal berbeda yang terlihat dari perilaku bapak-bapak yang membawa anak. Umumnya mereka tak peduli, jika anaknya terpaksa berdiri, bahkan cenderung membujuk anak bisa menikmati walaupun berdiri.