Mohon tunggu...
Anzal Rachman F
Anzal Rachman F Mohon Tunggu... Penulis - Joni

Aku seorang Anzal

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kata yang Keluar dari Mata

5 Oktober 2020   19:41 Diperbarui: 5 Oktober 2020   19:43 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tiada kata yang ditulis dalam diam dan hening.
Perihal rasa hanyalah sebongkah asa, dan bahasa menjadi penyederhanaannya.
Bila aku terdiam hendaknya keramaian datang dengan sendirinya.
Membakar sekat antara kenyataan dan ketiadaan. 

Tergerak aku menjadi lukisan, dan terkejut karena dinding tidak lagi membutuhkan estetika.
Kemudian aku termenung serupa sastra, lalu terpukul karena kata tidak lagi mengandung sukma.

Aku berlari kian membara, menyusun kayu-kayu sedemikian rupa, untuk mengubahnya menjadi jelaga dan jelaga.

Celaka, karena buah dari perenungan adalah menyadari bahwa jarak antara kita bukan hanya sekadar angka dan harap. 

Namun aku pun menyadari, tentang ingatan yang selalu menjadi tantangan.

Tidak ada yang berhak mengambil harap. Karena itu manusia selalu diciptakan dengan berpasang-pasangan. Karena itu robot selalu diciptakan untuk diperintah. 

Dan pula, tidak ada kata yang tepat untuk dapat disampaikan, karena sejatinya tidak akan ada meja makan yang ramai didalam rumah yang kosong. 

Tetap jua aku disini tak akan pernah lupa nan selalu menanti sosokmu, dalam momen dua kursi dan satu meja, dengan hiasan seadanya. 

Saat itulah aku tidak membutuhkan lagi kesadaran, karena jiwa telah mengkudeta ragaku sepenuhnya. 

Sehingga bicaraku bukan lagi menggunakan mulut, pun tatapanmu bukan lagi kulihat dengan mata.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun