Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Memaafkan, Apa Manfaatnya?

29 April 2023   08:18 Diperbarui: 29 April 2023   08:30 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Design by Canva, dokpri 

Ramadan telah berlalu. Idulfitri pun tiba. Untuk menyempurnakan ibadah, selayaknya kita saling memaafkan agar kembali kepada fitrah.

Ada pendapat yang menyatakan manusia itu memang tempatnya salah dan khilaf. Disengaja  atau tidak, kesalahan selalu ada pada diri manusia. Untuk itu, seharusnya kita selalu melapangkan dada untuk memberi atau meminta maaf.

Memang tidak semudah yang diucapkan. Baik memberi atau meminta maaf butuh kebesaran jiwa. Semua tergantung pada peristiwa yang melatarbelakangi.

Bisa saja kita memberi maaf, karena masalah yang terjadi tidak begitu besar dan bisa dilupakan begitu saja. Namun, jika masalah yang dihadapi sangat rumit dan membuat sakit hati yang berkepanjangan, pasti butuh waktu untuk memberi maaf. Pun untuk meminta maaf.

Memberi maaf bukan berarti melupakan. Jika suatu masalah sangat berat dan mengakibatkan korban hingga meninggalkan bekas, bisa jadi memaafkan akan sulit dilakukan. Selamanya akan teringat peristiwa itu, dan mau tidak mau akan teringat kembali akar masalahnya.

Dibutuhkan kelapangan hati dan jiwa untuk bisa memaafkan dengan ikhlas. Dibutuhkan juga kesabaran untuk bisa melupakan masalah. Semua memang harus berproses, tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Dalam suatu riwayat, Rasulullah pernah menyatakan bahwa ada orang Arab Badui yang akan menjadi ahli surga. Para sahabat pun bingung dan penasaran. Amalan apa yang dikerjakan oleh orang Badui itu?


Lalu, salah seorang sahabat menelusurinya hingga menginap di rumah orang Arab Badui itu untuk beberapa hari. Namun, setelah menginap pun belum menemukan jawaban yang diinginkan. Akhirnya, sahabat itu bertanya kepada orang Arab Badui itu tentang amalan yang sudah dilaksanakan, sehingga Rasulullah menyebutnya ahli surga.

Dijawab oleh orang Arab Badui itu, "Sebenarnya setiap malam sebelum aku tidur, aku selalu mendoakan orang-orang dan memaafkan semua kesalahan (mereka) dan mengikhlaskan semua, lalu aku berdoa untuk mereka dan juga aku tidak iri dan dengki terhadap mereka."

Saya pernah mendengar dalam suatu kajian, seorang ustaz mengatakan jangan tidur sebelum melakukan 4 amalan. Salah satunya yaitu memaafkan orang lain, baik yang kita kenal atau tidak. Caranya adalah dengan membaca istighfar 3x sebelum tidur. Semoga amalan ini juga termasuk amalan yang akan mengantar kita ke surga. 


Begitu hebatnya memaafkan, meskipun tidak mudah, tetapi balasannya pun tidak main-main. Dalam hadis lain Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa memaafkan saat ia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan (HR. Ath-Thabrani)

Dari hadis di atas bisa disimpulkan, begitu besarnya pahala bagi orang yang mau memaafkan hingga Allah sendiri yang akan memberi ganjarannya. Allah tahu bagaimana hamba-Nya berjuang untuk bisa memaafkan. Oleh karena itu balasannya pun tidak main-main.

Ada hadis riwayat Muslim yang juga berkaitan dengan memaafkan.
"Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya." (HR Muslim no 2588).

Dari beberapa hadis dan riwayat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa memaafkan itu sangat baik. Bagi yang masih susah memaafkan seharusnya berusaha keras untuk bisa memaafkan. Selain balasan dari Allah sendiri, ada manfaat lain yang bisa langsung kita rasakan.

Berikut beberapa manfaat memaafkan:
1.Diampuni Allah, seperti janji Allah yang tertera dalam beberapa hadis tentang memaafkan.
2.Menenangkan hati, bisa kita rasakan langsung saat kita memaafkan seseorang, bagaimana perasaan kita? Tentu lebih tenang.
3.Meningkatkan derajat, orang yang suka memaafkan pasti akan dilebihkan derajatnya oleh Allah.
4.Mengharap rida Allah, dengan memaafkan kita bisa berharap rida Allah akan turun. Jika Allah sudah rida, apa pun akan mudah.
5.Meningkatkan kualitas diri, orang akan melihat kualitas diri kita salah satunya dengan memaafkan orang lain.
6.Mulia di mata Allah, sebagaimana janji Allah, Ia akan memuliakan hamba-Nya yang pemaaf.
7.Menyehatkan tubuh dan pikiran, dengan memaafkan, hati dan pikiran akan tenang, beberapa hormon akan dikeluarkan dan itu akan berpengaruh terhadap kesehatan kita.

Mari kita coba, belajar memaafkan kesalahan orang lain. Sedikit demi sedikit insyaallah pasti bisa. Saya pun sedang belajar memaafkan. Berusaha ikhlas meski tak mudah.

Daripada menyimpan dendam yang menggerogoti hati dan pikiran, sebaiknya kita lepaskan saja. Jika masih sulit melupakan, setidaknya jangan diingat-ingat. Pun jika masih sulit memaafkan, biarkan saja dulu semua masalah berlalu.

Waktu yang akan mengurai keadaan, tetapi kita juga harus belajar memaafkan. Masih ada urusan dan masalah lain yang perlu kita pikirkan, jangan sia-siakan hati dan pikiran kita untuk sesuatu yang tidak bermanfaat.

Wallahualam bishawab. 


Begitu cara saya memaafkan orang lain. Meski tak mudah tapi tetap berusaha. Bagaimana dengan Anda? 

Mohon maaf bila ada kesalahan.

Hadis dan riwayat dikutip dari klikbmi.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun