Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lebaran Tanpa Mudik? Tetap Asik

25 Mei 2020   15:01 Diperbarui: 25 Mei 2020   14:52 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lebaran Tanpa Mudik tetap asik

Idulfitri yang berbeda tahun ini tidak harus dilalui dengan kesedihan. Justru ada yang bersyukur dengan adanya pembatasan dan larangan mudik, yaitu mereka yang terbiasa ditinggal mudik.

Hal ini terjadi di tempat tinggal saya yang mayoritas penduduknya adalah pendatang. Sebagaimana Idulfitri yang terjadi tahun-tahun sebelumnya, suasana lingkungan perumahan selalu sepi karena banyak yang mudik.

Namun, hikmah dari pelarangan mudik, Idulfitri tahun ini jadi ramai karena banyak yang tetap di rumah. Jadi, hampir semua masih tinggal dan tidak ada yang ke luar kota untuk alasan berlebaran.

Meskipun berlebaran hanya saling mengunjungi sampai di depan pintu rumah, justru jadi sangat berkesan. Baru kali ini berlebaran tanpa jabat tangan dan masing-masing menggunakan masker.

Beberapa ada yang sempat jabatan tangan karena memang tahu sehari-harinya di rumah, itu pun setelah mengoleskan cairan hand sanitizer. Bahkan, saya sempat mencicipi ketupat lebaran di tetangga sebelah rumah, lho. 

Hampir tiap lebaran saya selalu pulang ke rumah orang tua. Baru datang dan mengunjunginya setelah hari ke tiga atau lebih. Makanya tidak pernah mencicipi hidangan lebaran yang selalu ia suguhkan di hari pertama.

Oleh sebab itu, dia bersyukur, dengan adanya corona hingga diberlakukan larangan mudik. Tahun ini ia tidak kesepian lagi di rumah karena banyak tetangga yang masih tinggal. Padahal, tahun-tahun lalu hanya empat keluarga yang selalu tinggal karena mudiknya jauh.

Inti dari lebaran kami kali Ini, meskipun saling mengunjungi dan mencicipi hidangan, tetapi masker dan hand sanitizer selalu dekat. Kesehatan tetap dijaga dan lebaran tetap berlangsung.

Salat Ied juga diadakan secara mandiri di musala dalam komplek, tetapi jarak juga berlaku. Berharap kenyamanan dan ketertiban tetap terjaga, ibadah lancar, kesehatan pun tetap terjaga dan bisa berjalan seiringan. Bisa menikmati lebaran meski dengan berbagai keterbatasan, tanpa mengurangi makna dan saling bermaaf-maafan.

Benar-benar lebaran tahun ini sangat beda dengan tahun sebelumnya. Mungkin ada sedikit gundah karena kami tidak bisa mengunjungi orang tua atau keluarga lainnya. Namun, harus memahami dan memaklumi kondisi ini.

Untuk itu kami sempat mengabadikan momen lebaran dengan berfoto di jalan. Sebagai kenang-kenangan bahwa kami pernah merasakan lebaran tanpa mudik tetapi masih tetap ceria. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun