Mohon tunggu...
Any Sukamto
Any Sukamto Mohon Tunggu... Penulis - Belajar dan belajar

Ibu rumah tangga yang berharap keberkahan hidup dalam tiap embusan napas.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Masirnya Bisnis Telur Asin di Tengah Pandemi

8 April 2020   14:18 Diperbarui: 8 April 2020   14:33 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Selalu ada hikmah di  balik setiap musibah. Mungkin kalimat itu yang bisa menggambarkan kondisi kami saat ini. Setelah mengalami serangan jantung dan menginap beberapa hari di rumah sakit, suamiku masih butuh waktu istirahat untuk memulihkan tenaganya. 

Karena alasan itu, ia tidak bisa bekerja lebih berat, hingga beberapa aktivitas harus ditinggalkan.Bersyukur ada usaha kecil yang tetap aku pertahankan untuk menambah penghasilan. Usaha telur asin, memang belum begitu besar. Namun,  cukuplah untuk membuat dapur tetap mengepul. Alhamdulillah.

Sejak adanya kebijakan WFH dan social distancing, makin banyak orang memesan telur asin untuk persediaan bahan makanan di dapur mereka. Di supermarket pun, stok yang biasanya kami sediakan untuk seminggu, kini habis dalam waktu dua hari. Di warung-warung yang kami titipi juga banyak yang kehabisan.

Lebih menggembirakan lagi, ketika seorang teman berinisiatif untuk menjual telur asin melalui aplikasi hijau. Di beberapa group yang diikuti, ia tawarkan telur asin tersebut hanya berbekal foto. Hingga bisa terkumpul pesanan 300 butir untuk penjualan sehari. Dan ini sudah berlangsung selama dua minggu. Alhamdulillah.

Selain telur asin matang, mentah pun ada yang memesannya. Untuk diolah lagi menjadi pepes telur asin. Kalau sudah diberi bumbu begini, jangan ditanya lagi rasanya, endeesss.

Sayangnya, meningkatnya permintaan telur asin tidak sebanding dengan produktivitas bebek bertelur. Persediaan makan bebek yang sebagian diambilkan dari sisa produksi pabrik biskuit atau pengolahan udang dan katering mengalami penurunan.

Berbarengan juga dengan musim hujan yang belum usai, ikut mempengaruhi kualitas telur bebek. Sudah jumlahnya menurun, besar telur juga menyusut. Hal ini menyebabkan persediaan telur mentah berkurang.

Namun begitu, permintaan telur asin masih bisa dikendalikan. Bisa disiasati dengan mengatur jadwal pengiriman. Dengan mengurangi kiriman ke tempat yang sedikit penjualannya dan menambah ke tempat yang banyak permintaannya.

Berharap badai segera berlalu, menyapu debu keburukan dan meninggalkan kebersihan serta kenyamanan bagi semua

Dokpri
Dokpri

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun