Mohon tunggu...
Anindhita Fitriah Prasetyo
Anindhita Fitriah Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswi Universitas Mercubuana

NIM 43223010191 | Mata Kuliah: Teori Akuntansi | Dosen Pengampu: Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG | Fakultas Ekonomi dan Bisnis | Program Studi S1 Akuntansi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Teori Akuntansi Pendekatan Hermeneutik Wilhelm Dilthey : Menemukan Makna Manusia di Balik Angka

13 Oktober 2025   17:58 Diperbarui: 14 Oktober 2025   09:19 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Modul dari Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG

1. Dua Dunia Pengetahuan: Naturwissenschaften dan Geisteswissenschaften

Dilthey membedakan dua jenis pengetahuan:

  1. Naturwissenschaften (ilmu alam), yang menjelaskan fenomena melalui hukum sebab-akibat.
  2. Geisteswissenschaften (ilmu kemanusiaan), yang memahami kehidupan batin manusia melalui makna dan pengalaman.

Bagi Dilthey, dunia sosial manusia tidak dapat dipahami hanya melalui pengukuran objektif seperti dunia alam. Jika ilmu alam berusaha menjelaskan (erklren), maka ilmu kemanusiaan berusaha memahami (verstehen). Oleh karena itu, memahami laporan keuangan tidak cukup dengan membaca angka, tetapi perlu menafsirkan konteks sosial, moral, dan budaya yang melatarinya.

Dalam konteks akuntansi, ini berarti akuntansi bukan sekadar alat pengukur realitas ekonomi, melainkan juga cara manusia memahami dan mengekspresikan kehidupan ekonomi mereka. Akuntansi menjadi bagian dari Geisteswissenschaften ilmu kemanusiaan yang sarat makna.

2. Pemahaman sebagai Inti Pengetahuan

Menurut Dilthey, memahami manusia berarti memahami ekspresi kehidupannya. Pemahaman tidak bersifat mekanis, melainkan intuitif dan reflektif. Dalam akuntansi, proses memahami laporan keuangan seharusnya melibatkan kemampuan empatik: melihat angka bukan sebagai data mati, tetapi sebagai bentuk komunikasi antar manusia.

Setiap keputusan akuntansi mulai dari pengakuan pendapatan, penilaian aset, hingga penyusunan laporan keuangan adalah hasil dari proses penafsiran terhadap realitas ekonomi. Oleh karena itu, akuntan berperan sebagai penafsir (interpreter) yang memberi makna terhadap angka-angka tersebut.

3. Hermeneutic Circle (Lingkaran Pemahaman)

Salah satu konsep penting dalam hermeneutik Dilthey adalah hermeneutic circle atau lingkaran pemahaman. Pemahaman tidak pernah bersifat final; ia selalu bergerak antara bagian dan keseluruhan. Kita memahami keseluruhan teks melalui bagian-bagiannya, dan memahami bagian melalui keseluruhan konteks.

Dalam akuntansi, hal ini berarti bahwa satu angka tidak bisa dipahami secara terpisah dari konteksnya. Misalnya, angka laba hanya bermakna ketika dikaitkan dengan strategi perusahaan, kondisi ekonomi, nilai moral, dan keputusan manajerial yang melingkupinya. Dengan kata lain, setiap angka memiliki "cerita" yang tidak bisa dilepaskan dari konteks kehidupan manusia.

4. Ontologi: Akuntansi sebagai Dunia Kehidupan (Lebenswelt)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun