Mohon tunggu...
Nya Soebroto
Nya Soebroto Mohon Tunggu... -

When I look at the hardships I'm going through, all I can do is thank Allah. Anything that brings us closer to Allah is surely a blessing😇

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kepada Kamu untuk Kedua Kalinya

17 Oktober 2015   09:14 Diperbarui: 17 Oktober 2015   10:06 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dear Af....

surat ini surat kedua untukmu, ketika menulisnya aku seperti mendapatkan dorongan begitu kuat meskipun aku sadari kemungkinan kecil kamu membacanya. Dan hanya dengan ini aku bisa meluapkan segala kerinduanku yang amat terlalu untukmu. Setelah kita berlalu tanpa suara, tanpa ingin saling mengenal lagi. aku meragu apakah kamu masih mengingatku?? jika kamu sudah melupakan aku, maka akan ku perkenalkan lagi siapa aku. Aku adalah seseorang yang menyayangimu hingga detik ini, seseorang yang ingin sekali menyapamu namun terlalu takut untuk kembali merasakan sakit diabaikan olehmu

mungkin diingatanmu, aku begitu cepat hilang. Namun mengapa dipikiranku bayanganmu tak kunjung samar? miris rasanya…ketika aku sengaja menyediakan waktuku hanya untuk melihatmu, namun tak pernah ada keberanianku untuk menyapamu. Maafkan aku atas sikapku yang terlalu angkuh ini. Hanya saja aku takut kembali melihat kenyataan pahit, melihatmu bersama wanita-wanita lain.

kadang ketika merindukanmu aku sampai lupa mengingat hal lainnya. Apalagi ketika hujan. Seharusnya hujan memberitahu ku bahwa mengenangmu hanya buang-buang waktu. Dan seharusnya pula, malam menegurku karena berani memimpikan bintang jatuh kepelukkanku lagi.

Kamu mungkin belum menemukan cintamu yang baru. Juga belum menemukan sebuah sosok yang lebih mampu mencintaimu, namun kemesraanmu yang kamu umbar dengan wanita-wanita disekelilingmu membuatku tidak sanggup untuk melihatnya.

Dan yang lebih menyayat hatiku, adalah ketika keberadaanku sering kali tembus dari pandangmu. Entahlah. mungkin kadang, kabarmu tak seharusnya kunanti lagi.  Sebab rasaku perlahan mati. Dan rasanya hilangmu kadang tak perlu kucari. Sebab aku sedang berlatih untuk sendiri (lagi)

Kita hanya bekas sepasang, yang mungkin (masih) menyimpan rasa namun enggan kembali bersama hanya karena takut terluka untuk kedua kalinya. Kita pernah saling mencintai. Sebab cinta kita saling bersama. Sebab cinta kita bahagia. Sebab cinta kita terluka. Dan aku tak pernah tau tentang perihal kita saling melupa.

kamu memiliki bakat yang luar biasa hebatnya. Beberapa manusia dianugerahi bakat susah untuk dilupakan, meski kita sudah berusaha sekuat mungkin. Manusia itu salah satunya adalah kamu. Aku pikir mudah untuk melupakanmu dalam sekejap. Namun pada nyatanya, kamu tak bisa disingkirkan semudah itu. Apalagi, senja selalu menggoreskan luka cerita lampau dimana dulu kita sering saling mengisi..

Walau mungkin hadirku tak pernah berarti apa-apa untukmu. Tapi kiranya, hadirku pernah menyempatkanmu tersenyum, pernah menyempatkanmu tersipu, pernah menyempatkanmu tertawa dan bahagia. pernah menyematkanmu dalam merenda masa depan. Dan juga yang tak kalah berarti, adalah ketika aku (pernah) menjadi yang kamu inginkan..

sebelum aku mengakhiri surat ini, bolehkah aku meminta kepadamu sesuatu? Bisakah kamu selalu ingat namaku, setelah kita berlalu tanpa suara?tanpa menyapa?

aku hanya ingin engkau tahu bahwa betapa aku merindukan sosokmu yang dulu... dimana dicintaimu dengan terlalu

malam ini, ketika rindumu menyergapku tanpa permisi...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun