Mohon tunggu...
Anya Prilla Azaria
Anya Prilla Azaria Mohon Tunggu... Lainnya - Life enthusiast.

INFJ. Someone who loves psychology and philosophy. anya.prillaazaria14@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Menelisik Isi Kepala Joko Anwar dalam Pengabdi Setan 2: Communion

6 Agustus 2022   20:59 Diperbarui: 14 Agustus 2022   11:33 1007
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Pengabdi Setan 2: Communion. Sumber: Rapi Films

Siang tadi saya baru saja menonton film Pengabdi Setan 2: Communion. Jujur, film Pengabdi Setan merupakan film horor Indonesia favorit saya.

Saya jatuh hati dengan cara Joko Anwar memandang suatu isu sosial yang ditumpahkan dalam suatu film horor yang luar biasa. 

Di sekuel pertama Pengabdi Setan, diceritakan bahwa Joko Anwar mendapatkan ide film tersebut ketika melihat sudut pandang terhadap mayoritas perempuan yang ada di Indonesia. Sebagai negara Timur, Indonesia tentunya memiliki adat dan kebiasaan yang berbeda dengan negara barat. 

Jika di negara barat lebih bersikap individualis atau istilahnya tidak mau ikut campur dengan permasalahan orang lain, berbeda kasus dengan keadaan di Indonesia. 

Di Indonesia, tuntutan terhadap perempuan lebih besar. Sebagai contoh, perempuan berusia kepala tiga yang belum menikah dianggap menyalahi aturan dan disuruh untuk cepat-cepat menikah.

Atau contoh lain, perempuan yang sudah menikah dan belum dikaruniai anak, sering mendapatkan kritik dari orang lain agar cepat-cepat memiliki anak. Tapi apakah hal tersebut perlu?

Tentunya tidak. Dan seharusnya kita tidak perlu mengikuti sesuatu yang mungkin kita sendiri tidak nyaman menjalaninya, ataupun seandainya jika kita mau tidak mau menjalaninya hanya karena omongan orang lain. Hal inilah isu sosial yang mendasari dibuatnya film Pengabdi Setan.

Dimana ada seorang ibu yang belum dikaruniai anak dan akhirnya atas ajakan suaminya menempuh jalan gelap untuk bersekutu dengan iblis. 

Long story short, seperti kita ketahui bahwa melakukan perbuatan tersebut pastinya tidak dengan harga yang murah. Pada akhirnya, perbuatan tersebut berakhir dengan teror tak henti dari sekte dan iblis yang merupakan bagian dari ritual tersebut. 

Di akhir sekuel pertama, Rini, Ayah, dan kedua adiknya berhasil melarikan diri dan tinggal di sebuah rusun. Bagaimana dengan kelanjutannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun