Mohon tunggu...
Anwar Zain
Anwar Zain Mohon Tunggu... Lainnya - Pengajar

Berkarya untuk bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Anak Tidak dengan Kaca Mata Orang Dewasa, Haruslah Kaca Mata Anak

15 Oktober 2022   01:11 Diperbarui: 15 Oktober 2022   01:20 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: httpshealth.grid.id

FENOMENA

Sering kita temui cara orang tua atau orang dewasa disekitar anak (AUD) memperlakukan tingkat kemampuan berpikir dan fisiknya sama dengan mereka, terlihat dengan situasi-situasi tertentu anak disuruh diperlakukan untuk mengerjakan sesuatu yang kemampuannya tersebut sama dengan orang dewasa.

 Seperti: orang tua marah ketika anak terlalu lambat memakai baju, anak lambat membersihkan mainan, anak kurang mengerti maksud perintah orang tua, anak bingung dengan maksud isyarat orang tuanya. 

Akhirnya orang tua mengeluarkan sikap dan perkataan yang menyalahkan memarahi anak, yang mana dampak dari itu membuat anak stagnasi/stop berpikir dan bingung berbuat, karena ada tekanan penyalahan terhadap dirinya. Akibatnya yang rugi orang tuanya sendiri, karena anaknya akan mengalami keterlambatan perkembangan baik fisiknya maupun berpikir (tingkat pemahaman) anak.

SEMESTINYA

Pada kondisi tersebut kita sebagai orang tua atau orang dewasa semestinya menggunakan kaca mata anak untuk memahami dan memaklumi anak mengapa seperti itu. 

Sumber Foto: Hellosehat.com
Sumber Foto: Hellosehat.com

Kita menggunkan kaca mata orang dewasa yang ekspektasi kita kemampuannya bisa anak lakukan sebagaimana orang dewasa, padahal itu semua keliru karena kita tidak proporsonal dalam menempatkan kemampuan anak sebagaimana harusnya berdasarkan usianya.

Apabila kita napak tilas dengan masa kecil kita dahulu, mungkin saja kemampuan kita pada usia anak (AUD) malah lebih parah ketidak mampuan atau ketidak pahamannya, karena sangat wajar kemampuan anak itu bertahap dan berkembang belum sampai pada masa kematangan sebagaimana orang dewasa. 

Sumber Foro: cendekia pos
Sumber Foro: cendekia pos

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun