Mohon tunggu...
Anugerah Perdana
Anugerah Perdana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional Universitas Pembangunan "Veteran Jawa Timur"

Enthusiastic and highly motivated international relations student with leadership skills, initiative and looking for new challenges. Experienced in various internal and external campus organizations. With an interest in economics, politics and tourism.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dinamika Hubungan Ukraina dan Rusia

20 Juni 2022   10:00 Diperbarui: 20 Juni 2022   10:22 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keamanan. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Pixelcreatures

Namun pada tahun 2005, Presiden Viktor Yuschenko memenangkan pemilu yang juga membuat Presiden Leonid Kuchma harus mengundurkan diri dari pemerintahannya. Sejak masa pemerintahan Viktor, hubungan kedua negara tersebut yaitu Ukraina dan Rusia menjadi sedikit renggang dan mengalami pasang surut. 

Hal tersebut dikarenakan Viktor lebih mengarahkan hubungannya dengan Ukraina ke blok barat dan mengurangi keikutsertaan Rusia dalam bermitra dengan Ukraina. Dengan condongnya Ukraina berhubungan dengan blok barat, membuat hubungan antara Ukraina dan Rusia menjadi menegang. 

Hal tersebut juga berkaitan dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat atau dikeluarkan oleh Vikto, salah satu contohnya yaitu ingin bergabungnya Ukraina kedalan Uni Eropa. Rusia merasa Ukraina telah mengkhianatinya dikarenakan Rusia merupakan produsen dan eksportir utama minyak dan gas alam untuk Eropa termasuk Ukraina.

Bahkan Rusia juga memberikan harga minyak dan gas alam ke Ukraina dengan harga dibawah rata-rata negara Eropa lainnya. Rusia memberikan harga murah kepada Ukraina dengan alasan yaitu Ukraina merupakan negara bekas satelit mereka, selain itu Rusia juga telah menganggap Ukraina merupakan mitra bisnisnya untuk menyalurkan penjualan minyak dan gas alam mereka kepada negara-negara Eropa lainnya. 

Oleh karena itu Ukraina merasa tergantung pada Sumber Daya Alam yang dimiliki oleh Rusia. Ketegangan hubungan antar kedua negara tersebut terus dirasakan, konflik-konflik baru mulai muncul kepermukaan sebagai konsumsi internasional.

Pada tahun 2006 merupakan dimana ketegangan antar kedua negara yaitu Ukraina dan Rusia dapat dirasakan, konflik tersebut berawal dari persengketaan pasokan gas yang dikirim ke Ukraina. Konflik tersebut terjadi pada tanggal 1 Januari 2006 dikarenakan perusahaan gas asal Rusia Gazprom menghentikan pasokan gas ke Ukraina dengan menaikkan harga gas ekspor yang dikirim ke Ukraina. 

Permasalahan juga terus berlanjut ketika perusahaan tersebut mengurangi volume pengiriman gas dari Rusia ke Ukraina dikarenakan Ukraina tidak dapat membayar hutang serta dendanya kepada Rusia. 

Kondisi tersebut menyebabkan tehambatnya pasokan gas yang dikirim Rusia ke Ukraina. Tidak hanya Ukraina, negara Eropa lainnya juga ikut merasakan berkurangnya pasokan minyak dan gas alam yang dikirim ke Eropa. Hubungan tersebut terus memburuk dengan munculnya konflik-konflik lainnya diantara kedua negara tersebut. pada 24 Februari 2022 lalu, Presiden Vladimir Putin mengumumkan secara resmi bahwa Rusia akhirnya akan benar-benar akan meyerang Ukraina. 

Awal serangan tersebut dilancarkan dengan adanya ledakan dibeberapa kota di Ukraina, yaitu di Kyiv, Odessa, Kharkiv dan Mariupol. Kecaman dan ancaman sanksi pastinya banyak dilontarkan kepada Rusia oleh negara-negara lainnya akibat serangan yang dilakukan Rusia, namun Rusia tetap tidak gentar akan ancaman tersebut dan bahkan Rusia telah banyak menyerang Ukraina. 

Rusia juga sempat bernegosiasi dengan NATO persoalan ingin bergabungnya Ukraina kedalam NATO, Rusia sudah bersepakat untuk tidak menyerang Ukraina apabila NATO tidak menerima negara-negara bekas Uni Soviet untuk gabung kedalam keanggotaan NATO. 

Serangan yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina dipercayai untuk menggulingkan pemerintahan yang saat ini dikarenakan Pro akan blok barat, sedangkan Rusia ingin pemerntahan negara bekas Uni Soviet tersebut yaitu Ukraina tetap pro Moskow. maka dari itu hingga saat ini Rusia tetap melakukan serangan-serangan kepada Ukraina dikarenakan kecondongan Ukraina terhadap Eropa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun