Mohon tunggu...
Anto Purwanto
Anto Purwanto Mohon Tunggu... Dosen - Tetap Semangat Bergembira Selalu

Pengajar di UT-Korea Mahasiswa Program PhD. Pusan National University

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Mengenal Diri, Menjumpai Diri Sejati, Sebuah Pengantar untuk Menggali Potensi Diri

5 Oktober 2019   17:50 Diperbarui: 5 Oktober 2019   17:56 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang kita ketahui bahwa tidak ada manusia yang sempurna, namun manusia merupakan makhluk paling sempurna dari semua makhluk ciptaanNya dan sebaik-baik ciptaan dibandingkan makhluk-makhlukNya yang lain. Setiap manusia membawa karakter yang sudah ditentukan oleh faktor lingkungan yang akan membentuk jati diri dan kepribadian.

Adapun cara untuk mengembangkan potensi diri adalah:

  • Dilandasi niat dan doa (tekad impian dorongan yang baik, tulus dan ikhlas senantiasa menerima apa adanya dengan rasa syukur).
  • Sikap dan perilaku yang dilandasi kepada budi dan pekerti (sehingga dapat mencerminkan akhlak santun, sopan, beretika, bermoral serta berkharisma).
  • Pancaran mata yang memiliki seribu makna (Pancaran mata yang berkekuatan mampu menaklukan, mengayomi, kasih sayang dan melindungi).
  • Komunikasi (Berdialog, Berdiskusi, Berdebat untuk meyakinkan orang lain).
  • Kesiagaan dan Kewaspadaan (Mawas diri, instropeksi diri serta selalu tanggap terhadap situasi yang berkembang).
  • Daya imajinasi (Mampu membaca situasi, memprediksi serta merencanakan)
  • Pengambilan keputusan dengan menggunakan 4 simpul:
  • Otak kiri untuk melihat fakta dan realita
  • Otak kanan untuk menganalisis sesuatu yang halus seperti simpul atau keindahan
  • Mata hati, agar setiap keputusan dikonsultasikan dengan hati
  • Otak tengah, memasuki proses mapping memori
  • Keyakinan.

Untuk menggali kemampuan adalah dengan "IQRA" (bacalah). Dalam arti bacalah apa yang kita lihat, yang kita dengar, yang kita cium, yang kita kecap dan yang kita rasakan (menggunakan 5 panca indera). Diawali dengan membaca diri sendiri (Siapakah dirimu?, Apa kelebihanmu?, Apa kelemahanmu?, Apa impianmu?. dst) Selanjutnya bacalah rekan-rekanmu (Siapakah mereka?, Apa kelebihan dan kekurangannya?. Belajar dari kehebatannya). Kemudian amalkan Wangsit Siliwangi (Silih asah, Silih asih, Silih asuh, Silih mewangi) dalam bergaul. Bacalah lingkungan sekitarmu, bacalah alam sekitarmu, bacalah peluang  serta masalah apa yg ada dibalik semua itu.

[Kata Kunci: Peka, Cermat, Ketanggapan, Kepedulian].

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun