Strategi seperti ini juga rentan terjangkit oleh virus ilusi atau bahkan delusi. Karena kubu pengguna strategi ini hanya disibukkan untuk urusan glorifikasi (produk) diri-sendiri dan urusan pragmatis lainnya. Strategi piranti keras ini menisbikan peran kritis piranti lunak yang lebih senyap serentak lebih kooperatif. Alih-alih berusaha untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan piranti lunak, si pemuja piranti keras cenderung memutlakkan lingkungannya dan piranti lunak lah yang harus tunduk dan menyesuaikan diri.Â
Strategi piranti keras juga cenderung abai pada realitas cacat bawaan takdirnya, dan hanya akan tersadar ketika keseluruhan semesta menuntut aspek kebaruan yang justru menjadi inti kelemahannya.
Andai saja para pemuja piranti keras ini mau sedikit belajar dari kebijaksanaan para ahli piranti lunak...Sayang itu tak terwujud. Yang terjadi malah sebaliknya.Setiap kebijakan petahana dikritisi melalui komparasi yang abai dengan keunikan logika sejarah dari masing-masing entitas yang diperbandingkan. Singkatnya, sebagaimana pada toko penjual piranti keras, yang ditonjolkan hanya aspek kebaruan atau kecanggihan teknis, dan serentak melecehkan keadekuatan piranti lunak yang tak mudah lekang di makan jaman.
Masih berani pindah ke piranti keras?