Mohon tunggu...
Antonius Babo Wea
Antonius Babo Wea Mohon Tunggu... Lainnya - Profil tersebut di atas adalah profil pribadi

Nama Lengkap: Antonius Babo Wea Nama Panggil : Anton status: Menikah pekerjaan; swasta

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menetes Air Mata di Mata Air karena Sampah

13 Mei 2022   16:13 Diperbarui: 13 Mei 2022   16:19 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, tempat tujuan pariwisata andalan baik di tingkat nasional maupun internasional masih diperhadapkan pada masalah lama. Masalah sampah. Sampah seakan menjadi suatu persoalan yang seolah tiada akhir.

Pertanyaannya, mengapa sampah masih saja berserakan dan menumpuk di mana-mana? Suatu pertanyaan yang menutut jawaban bagi masyarakat kota Labuan Bajo.

Salah satu bagian kota yang patut diberikan perhatian adalah sumber mata air Wae Sambi. Bagi pegiat lingkungan dan para pecinta alam tentu akan menjadi suatu pukulan maha berat dan menyakitkan bila meta mereka menatap pada tumpukan sampah yang mengitari sumber mata air Wae Sambi.  

Tumpukan sampah plastik membeludak di sana. Inilah yang menjadi pemandangan yang tersaji ketika pertama kali saat memandang ke arah  titik sumber mata air yang terkenal sangat berpotensi bagi masyarakat Kota Labuan Bajo.  Sumber mata air yang terletak persis di jantung kota Labuan Bajo itu dikepung oleh begitu banyak tumpukan sampah. Pemandangan ini sudah berlangsung sekian lama. Suatu kenyataan miris di tengah derap pembangunan yang terjadi di Labuan Bajo sebagai kota destinasi pariwisata super premium.

Tidak larut dalam kesedihan dan deraian air mata saja dengan persoalan sampah yang mengitari sumber mata air itu. Keadaan ini telah menggerakan kesadaran dan meeringankan tangan komisi Justice, peace and integrity of creation (JPIC) Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Wae Sambi untuk mengatasi masalah sampah yang sudah ada sejak lama ini.

Komisi yang dinahkodai oleh aktivis perempuan, Gabriela Uran yang juga menjabat sebagai Direktris Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines) bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk membersihkan tumpukan sampah tersebut.  

Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines)- Labuan Bajo dan Forum Masyarakat Peduli Sungai Wae Mese didukung oleh Badan Wilayah Sungai NT2, KPH, dan Dinas Ligkungan Hidup Kabupaten manggarai Barat berhasil dirangkusatukan dalam kegiatan membersihkan tumpukan sampah di sekitar mata air Wae Sambi.

Sejumlah umat paroki Maria Bunda Segala Bangsa Wae Sambi, Biarawati, kepala KPH Kabupaten Manggarai Barat bersama staff dan sejumlah mahasiswa Politani Kupang yang sedang melakukan praktek di UPT KPH Manggarai Barat, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat bersama staff. Turut hadir sejumlah tokoh dari Forum Masyarakat Peduli Sungai Wae Mese (FORMAPES) dan sejumlah siswi dari SMKN I Komodo.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Claudia, siswi kelas 11 SMKN 1 Komodo, menuturkan, "Secara pribadi saya bahagia bisa ikut membersihkan sampah bersam-sama. Tetapi, mengapa sampah bisa begini banyak? Satu pesan saya, semoga  teman-teman muda bisa bersam-sama mulai tertib membuang sampah." Ungkapnya terbatah-batah karena kelelahan.

Tentang sadar sampah ini tidak hanya diungkapkan gadis remaja yang merupakan sisiwi SMKN 1 Komodo itu. Hal yang sama diungkapkan pula oleh Antonius Padua salah satu Mahasiswa Politani Kupang. Ia mengatakan, "Kegiatan ini menjadi gerak yang menyadarkan banyak orang bahwa masalah sampah dan kebersihan sumber mata air itu menjadi tanggung jawab bersama semua masyarakat." Ungkapnya penuh harap.

dokumen pribadi
dokumen pribadi
Kepala kantor Kesatuan Pengelolah Hutan (KPH) Manggarai Barat, Stafanus Nali, yang pada saat itu terlibat aktif dan rela berkotor-kotor, ia bahkan mengeluh sekalipun berhadapan dan menggegami berragam jenis sampah dengan tangannya itu ikut mengungkapkan isi hatinya.  , "Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja-kerja KPH sehingga saya sangat mendukung.  Semoga saja kegiatan semacam ini dapat dilakukan lagi dikesempatan lain dan dapat melibatkan lebih banyak orang untuk meningkatkan kesadaran bersama tentang masalah sampah. Dan kalau dikerjakan bersama-sama oleh banyak orang maka kesadaran untuk menjaga dan merawat mata air secara bersama data tercipta." ungkap sosok pemimpin yang sangat bersahaja ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun