Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspada Omicron, Warga Berbondong Bondong Disuntik Vaksin

10 Februari 2022   22:10 Diperbarui: 11 Februari 2022   00:16 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada awal tahun 2022 ini, warga masyarakat kembali heboh dengan meningkatnya jumlah orang yang terpapar covid-19, padahal sebelumnya serangan penyakit ini secara kuantitatif sudah menurun secara drastis di seluruh wilayah negara Indonesia.

Berkurangnya angka penduduk yang terpapar covid-19, salah satunya dengan meningkatnya kesadaran warga masyarakat akan pentingnya suntik vaksin, di wilayah kabupaten tempat kami tinggal diperkirakan 60% penduduk sudah di vaksin.

Sekarang, pemerintah kabupaten terutama dinas kesehatan masih terus gencar menyelenggarakan suntik vaksin untuk menyisir warga yang belum menerimanya, dari mulai suntik vaksin dosis 1, dosis 2 dan dosis 3.

Sebagian penduduk kabupaten Garut, kini sudah banyak yang menyelesaikan suntik vaksin sampai dosis 3, salah satu tujuan utamanya agar kekebalan tubuh meningkat dan waspada omicron yang dewasa ini terdengar sudah menyebar di berbagai wilayah.

Selain itu, mereka yang telah menyelesaikan disuntik vaksin sampai dosis 3 berharaf besar tubuhnya tidak terjangkit oleh virus covid-19, Omicron, Alfa, Beta, Teta maupun jenis virus lainnya.

Dalam kerangka Waspada Omicron, warga berbondong bondong di suntik vaksin, sehingga setiap ada kegiatan suntik vaksin yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah, dinas kesehatan dan semua instansi terkait yang terus gencar masuk ke pelosok-pelosok desa meskipun sangat terpencil.

Warga masyarakat berbondong-bondong menyambutnya dan segera datang untuk menerima suntik vaksin, dengan dosis yang diterima bervariatif sesuai haknya masing-masing.

Ada warga masyarakat yang baru menerima suntik vaksin dosis 1, ada yang menerima dosis ke 2 dan banyak pula yang menerima dosis ke 3 vaksin booster. Pada umumnya mereka sudah menginjak suntik vaksin dengan dosis ke 2 dan vaksin dosis ke 3 (booster).

Beberapa hari kebelakang di tempat kerja, ketahuan setelah dilakukan swab anti gen oleh dokter dan timnya, ternyata ada yang positif covid-19 dan terpapar Omicron.

Mereka langsung ditangani secara serius, selanjutnya diarahkan untuk isoman dibawah pantauan pihak manajemen kampus dan rumah sakit, ya di karantina di rumahnya masing-masing, dan tidak boleh dulu masuk kerja sebelum benar-benar sembuh dari penyakitnya itu.

Awalnya, pihak kampus tempat kami bekerja akan mengadakan acara liburan berbagai kota, dengan tujuan Yogyakarta, Jakarta-Bekasi, Semarang, Pangandaran dan Bali.

Semua pegawai yang akan berlibur, wajib sudah vaksin minimal dosis 2 (2 kali vaksin), sebelum berangkat pihak kampus bekerja sama dengan Rumah Sakit untuk melakukan swab anti gen terhadap semua pegawai.

Nah, setelah semua pegawai selesai di swab, diketahui hasilnya beberapa orang terindikasi positif covid-19 dan positif terpapar virus Omicron, tidak banyak sih hanya 2 orang positif covid dan 1 Omicron dari hampir 1000 orang pegawai (pimpinan, staf dan bawahan).

Maka, yang terpapar covid dan Omicron tidak bisa ikut berlibur sebagaimana rencana sebelumnya, namun mereka harus isoman, melakukan penyembuhan dirumahnya masing-masing dengan pantauan pihak manajemen kampus dan pihak rumah sakit.

Mereka bertiga, diperbolehkan masuk kembali kerja dan berinteraksi dengan masyarakat, setelah resmi dinyatakan sembuh oleh tim dokter yang menangani dan rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun