Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memaknai Maulid Nabi dengan Menjaga Lidah dan Tangan

18 Oktober 2021   22:19 Diperbarui: 19 Oktober 2021   12:17 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Peringatan maulud Nabi Muhammad SAW senantiasa dilakukan oleh kaum muslimin dan muslimat dalam berbagai bentuk tradisinya yang melekat pada daerahnya masing-masing di seluruh Indonesia.

Sebagian umat Islam ada yang melaksanakan peringatan maulid Nabi 2021, dengan mengadakan pengajian di mesjid-mesjid. Namun ada pula yang memperingatinya dalam bentuk tablig Akbar dengan beragam kegiatan ritualnya.

Berkumpul bersama pemuka agama melaksanakan ritual do'a, tawasulan, yasinan, membuat nasi tumpeng, dan masih banyak lagi tradisi muludan yang telah menjadi adat, tradisi maupun budaya yang baik pada masyarakat muslim di Indonesia.

Pada prinsipnya, semua itu dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur, kecintaan terhadap Rasulullah SAW dan ucapan terimakasih atas anugerah yang telah di limpahkan Allah SWT.

Yakni, terlahirnya sosok seorang manusia pilihan, nabi sekaligus rasul yang telah memberikan cahaya bagi kehidupan umat manusia di dunia, melalui ajarannya yang sempurna yaitu ajaran Islam.

Ya, beliau adalah Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam. Pembawa risalah kebenaran, pemberi petunjuk kebenaran melalui ajarannya yang bersumber dari Al-Qur'an.

Setiap gerak, ucap dan langkah beliau selaras, semakna dan serasi dengan isi Kalam Ilahi yang menjadi penutup kitab-kitab samawi yang telah diturunkan Allah SWT.

Siti Aisyah (istrinya) sempat mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah perwujudan Al-Qur'an, akhlaknya percis Al-Qur'an, bahkan beliau di sebut sebagai Al-Qur'an berjalan selama hidupnya.

Memang tugas pokok beliau sebagai Rasul ialah mengubah akhlak umatnya agar memiliki sikap yang luhur dan budi pekerti yang mulia, memperkuat nilai-nilai ketauhidan (tauhidullah), meluruskan adat-adat yang buruk, dan mengajarkan kehidupan yang penuh toleransi serta membina persatuan dan kesatuan masyarakat.

Tentu saja ajakan Nabi masa itu, mendapat tantangan yang keras dari kaumnya, bahkan kerabatnya sendiri. Tetapi walaupun demikian besarnya tantangan yang di hadapi Nabi SAW, beliau tidak pernah mundur setapak pun dan tetap mensyi'arkan ajaran kebenaran yang suci ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun