Mohon tunggu...
Anton 99
Anton 99 Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer at the University of Garut

Express yourself, practice writing at will and be creative for the benefit of anyone

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Harapan Bagi Kabinet Baru Jokowi

23 Desember 2020   23:20 Diperbarui: 23 Desember 2020   23:25 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: https://news.detik.com

Tanpa adanya komitmen yang kuat untuk melaksanakan amanah dengan sebaik-baiknya pada diri sendiri, terhadap presiden, bangsa dan negara maupun 'janji pasti' terhadap Tuhan Mang Maha Esa. 

Mungkin, bukan sesuatu yang mustahil jika menteri-menteri baru ini justru malah berbuat onar, arogan dengan kekuatan dan kekuasaannya, menghakimi lawan politiknya, menjebloskan saudaranya sendiri ke penjara, mengadu domba, bahkan membunuh bangsanya sendiri atau bahkan menjadi pelaku mafia korupsi, kolusi dan nepotisme.

Ketika jabatan sudah ditangan tidak sedikit pejabat yang lupa diri, mereka bukannya bekerja dengan baik membangun bangsa dan negara. 

Tapi justru malah memanfaatkan fasilitas negara untuk kepentingan dirinya, keluarganya dan kelompoknya. Ada juga yang malah sibuk memperkaya diri dengan cara memanfaatkan kekuasaan, kekuatan dan jabatannya.

"Kacang lupa kulitnya", semoga ungkapan seperti ini tidak tersematkan atau tidak pernah melekat kepada para menteri yang baru dilantik, karena mereka semua adalah harapan bangsa dan negara.

Kondisi bangsa dan negara saat ini, sedang membutuhkan pemimpin-pemimpin yang baik, sejuk, amanah, memiliki iman yang  kuat, taqwa terhadap agamanya dan mampu melakukan "problem solving" yang dapat diterima oleh semua pihak tanpa adanya korban maupun pihak yang dirugikan.

Apalagi jika sampai dengan mudah menghilangkan nyawa orang dengan alasan stabilitas negara maupun ideologi. Semua permasalahan bisa diselesaikan secara diplomasi tanpa adanya kekerasan.

Masih banyak permasalahan yang harus segera diselesaikan oleh pemerintah terkait keutuhan bangsa dan negara. Seperti kasus di Papua yang telah menelan banyak korban, kasus Ambon yang masih ricuh, perbatasan darat maupun laut yang selalu diganggu oleh negara lain dan berbagai macam intervensi komunis, yahudi dan liberalis. 

Maka seorang militer semestinya mampu menyelesaikannya dengan cepat dan tuntas, jangan malah sibuk menghantam, menghajar, menjebloskan ke penjara, membunuh dan terus memacu emosi pada "saudara sendiri" yang sama-sama berjuang di negara "demokrasi" ini, padahal mereka orang-orang yang sudah sangat jelas memperkuat negara, bangsa dan umat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun