Mohon tunggu...
Syahrul Muhammad Yassir
Syahrul Muhammad Yassir Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

You can run, but you can't hide.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Nikah Muda, Perlukah?

30 November 2019   14:45 Diperbarui: 30 November 2019   15:36 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(source : www.photojaanic.com)

Tentu hal ini akan mempengaruhi kehidupan rumah tangga mereka. Dan juga tidak sedikit yang belum memiliki mental menjadi orang tua. Hal ini tentu tidak baik bagi anak mereka. Ketika mereka memiliki anak, jika orang tua belum memiliki mental untuk menjadi orang tua dapat menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang anak. Ketika orang tua bertengkar, tidak jarang juga anak menjadi pelampiasan mereka.

Banyak yang tidak memikirkan secara matang apa konsekuensi dari pilihan mereka. Mereka tidak menyadari bahwa ternyata mereka belum sanggup untuk berkomitmen di usia yang masih dini. Karena ketika menikah, kita harus dapat meredam ego masing-masing. Tidak boleh merasa benar sendiri, setiap permasalahan dapat dicari jalan keluarnya bersama-sama.

Rasulullah SAW bersabda, "Wahai para pemuda, barangsiapa yang sudah sanggup menikah, maka menikahlah. Karena itu lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu obat pengekang nafsunya" (HR. Bukhari no. 5056, Muslim no. 1400).[2]

Dalam hadits ini Rasulullah SAW memerintahkan kita untuk menikah, tetapi bagi yang sudah sanggup. Dan jika dirasa belum mampu, Rasulullah SAW menyatakan untuk berpuasa untuk mengendalikan hawa nafsunya.

Maka dari itu, jika memang belum memiliki kesiapan secara psikis untuk menikah baiknya ditunda terlebih dahulu. Tetapi jika sudah memiliki kemantapan dari lubuk hati yang paling dalam untuk berkomitmen didalam janji suci pernikahan maka lakasanakan lah.

Ditulis oleh Syahrul Muhammad Yassir

[1] Sindonews.com

[2] Muslimah.or.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun