Dari Teluk Hangzhou di Laut Timur, sebaris air pasang dengan kecepatan 7-11 meter per sekon, menggulung dengan ketinggian 5-7 merer, terus melawan arus Sungai Qiantang ke jurusan kota Hangzhou.
Bagaikan sebaris pasukan dengan suara ribuan tambur bedug melewatinya. Paling bagus didengarkan sewaktu malam hari.
Dari kejauhan ombaknya bagaikan segaris pelangi warna putih, air sungai yang begitu keruh kuning itu pun, dari kedekatannya bisa terlihat percikan yang bagaikan bunga salju.
Sudah 280 tahun dibuatkan tembok besar sepanjang 57km di kedua sisi sungai, sebagai bendungan penahan erosi terhadap aliran ombak yang secepat 120km/jam yang sehari 2 kali meliwatinya.
Di setiap tikungan tembok bendungan situlah yang memberi pemandangan sensasi benturan ombak yang bagaikan tsunami ke daratan, yang kemudian mengalir balik.
Di sana juga yang biasanya mengambil korban, tetapi sudah dibuatkan pagar-pagar keamanan untuk mencegah penonton bisa mendekatinya.
Kapan kesana:
Pada hari ketiga setelah festival rembulan Tiong Ciu. Imlek tanggal 18 bulan 8.
Cara mengunjunginya: